Sungguh pandemi corona benar-benar meluluh lantahkan semua sendi, tak terkecuali pemasukanku. Tak ada lagi yang menyentuhku akhir-akhir ini, padahal aku tak pernah memasang tarif, berapa pun selalu kuterima, asal kamu mau, aku tak akan protes. Seizin yang empunya diriku, aku akan memberikan kenikmatan surgawi kelak, tulus dari hatiku yang seputih semerbak rain lily.
Aku Sadar Siapa Diriku
Tapi aku tahu, jangankan untukku, mungkin mereka yang biasanya rutin menyambangiku, saat ini terkena juga dampak keuangan dari efek wabah corona ini. Aku sadar posisiku saat ini. Tapi aku tetap berharap, ada orang yang iba, karena ini semata-mata bukan untukku, ada tanggung jawab yang harus aku pikul.
Aku tetap setia menunggu, mematung dipojokkan. Siapa tahu ada yang sudi melirik dan memperhatikanku seraya datang menghampiri, menyambung hidupku.
Ah, dalam lamunanku aku mengingat-ingat masa sebelum corona datang, biasanya menjelang akhir pekan, aku akan mendapat banyak sekali pemasukan, digilir dari satu tangan ke tangan lain, aku tersenyum sumringah.
Orang Baik Itu Masih Ada
Tapi pernah juga, di tengah orang-orang yang sedang mendengungkan slogan ‘di rumah saja’, suatu saat ada yang datang, aku takjub dengan keberaniannya, dia memberikanku rupiah berlembar merah, diselipkannya ditubuhku. Siapakah dia? Malaikatkah?. Aku tak pernah menerima uang dengan nominal sebesar itu dari seseorang.
Aku tetap berharap, corona ini akan segera sirna, tempatku beroperasi tidak lagi di batasi, dan orang-orang tak kan sungkan untuk tersenyum mendatangiku seraya mengeluarkan lembar demi lembar rupiah untuk suatu janji pasti yang akan kutepati. Surga.
Salam Rindu
Kotak Amal
Salam Rindu, kotak amal masjid yang saat ini sepi. Huhuu
BalasHapussemoga kembali ramai...
HapusSalam rindu, semoga corona berakhir dn banyak yg mendekatimu
BalasHapusamiin ya robbal aalamiin
Hapus