Tertutupnya Masjid

Masjid yang berakar dari bahasa Arab mempunyai arti tempat bersujud, sujud yang dimaksud tentunya adalah shalat. Namun dalam sejarahnya kita tahu fungsi masjid tidak hanya untuk shalat, Nabi mendiskusikan pelbagai masalah umatnya saja di masjid, sehingga kita mafhum fungsi masjid sangatlah luas.

Allah mempunyai caranya sendiri agar kita berintrospeksi diri, sejauh mana kita berinteraksi dengan rumah-Nya. Saat pandemi corona seperti sekarang, berapa banyak masjid yang ditutup, sehingga kita tidak bisa melaksanakan kegiatan-kegiatan di masjid. Di saat seperti ini kita sangat merasa ingin dekat sekali dengan masjid, untuk menengadahkan tangan, berserah diri, dan memohon perlindungan kepada Allah dari sebaran virus corona.

Ke mana kita sebelum wabah ini terjadi?.

Banyak masjid megah dengan shaf shalat yang bisa di hitung jari, hanya penuh berjejal saat shalat jumat atau seremonial keagamaan di waktu tertentu, seperti kita akan mencontoh saudara kita di agama lain yang ibadahnya seminggu sekali.

Setelah wabah corona ini berakhir, dan kita bisa leluasa kembali untuk beraktivitas, semoga masjid adalah salah satu tujuan tempat yang ingin segera kita kunjungi. Memakmurkannya, tidak hanya untuk shalat semata, namun masjid menjadi pusat kegiatan umat. Menjadikan masjid sangat berarti untuk setiap gerak hidup.

Semoga masjid bukan hanya menjadi tempat terakhir untuk singgah sebelum ke liang lahat. Di shalat kan warga tanpa pernah berkunjung ke masjid sebelumnya. Maka bagi yang sudah mempunyai ikatan dan kedekatan interaksi dengan masjid, semoga juga bisa mengajak saudara-saudara seakidah yang masih menganggap remeh eksistensinya. Menjadikan fungsi masjid terealisasi sebagai tempat berjamaah, bukan sekedar makna jamaah untuk salat, tapi menjadi jamaah dalam arti kekuatan umat yang kolektif yang bersumber dari satu tempat sakral sebagai identitas kita selaku umat Islam. Masjid.