Kabar mengejutkan tersiar jatuhnya korban pembelajaran on line ketika anak kelas satu sekolah dasar yang dibunuh oleh ibu kandungnya sendiri pada Rabu (26/08/2020) di Larangan, Kota Tangerang. Perihal pembunuhan ini diakibatkan karena kesalnya sang ibu dalam mendampingi anaknya belajar on line.
Korban yang juga mempunyai adik kembar ini kematiannya disembunyikan
oleh kedua orang tuanya, sehingga oleh ayahnya. Mayat korban dikuburkan di
Lebak Banten, jauh dari tempat tinggalnya dan masih lengkap dengan baju yang terakhir
dikenakan.
Kasus terkuak ketika petugas pemakaman menemukan gundukan tanah mirip makam, namun yang ia tahu, tidak ada pemakan dalam waktu seminggu kebelakang. akhirnya makam dibongkar dan diketemukanlah sesosok mayat gadis berusia delapan tahun lengkap dengan baju yang ia kenakan, tanpa kain kapan.
Banyak Orang Tua Yang Tidak Siap Dengan Pembelajaran On Line
Pembelajaran on line yang sudah berlangsung lebih kurang enam bulan ini bak buah simalakama. Para siswa yang sudah mengalami kebosanan berhadapan dengan layar monitor, dan orang tua yang mulai kewalahan dalam mendampingi anak-anak mereka dalam belajar.
Akhirnya, beberapa sekolah kembali mundur dari rencana pembelajaran tatap muka dan kembali pada pembelajaran on line. Sistem yang mau tak mau dilakukan untuk alasan keselamatan
Orang tua yang menjadi guru mendadak. Tentu butuh waktu beradaptasi untuk mendampingi sang buah hati belajar di rumah.
Butuh modal besar dalam pembelajaran on line ini, selain tentunya kuota untuk gawai. Hal lain yang perlu dipahami terlebih dahulu adalah bahwa mengajar itu tidak mudah!, sehingga kita bisa lebih respect terhadap profesi guru.
Tips Dalam Mendampingi Pembelajaran On Line Sang Buah Hati
Dengan pemahaman bahwa mengajar itu tidak mudah, terlebih jika orang tua tidak mempunyai latar belakang di dunia pendidikan, maka yang harus dimiliki oleh orang tua adalah luasnya hati –seluas-luasnya- untuk menyimpan kapasitas sabar yang tiada batas dalam mendampingi sang buah hati belajar di rumah.
Tak mudah memang menjaga kewarasan dalam mendampingi anak kita belajar, terlebih jika tugas itu dipegang oleh sang ibu yang juga masih harus mengerjakan pekerjaan domestik rumah tangga lainnya. Maka, kerja sama yang baik dengan sang suami sebagai kepala keluarga mutlak diperlukan.
Kolaborasi dalam rumah tangga adalah kunci selanjutnya. Seyogianya sosok ayah harus berbagi peran dalam rumah tangga dengan sang istri, agar anak tetap mendapatkan hak pendampingan pembelajarannya.
Anak adalah Amanah Yang Harus Dipenuhi Hak Pendidikannya
Anak adalah amanah. Ia bisa jadi anugerah, bahkan ujian bagi setiap orang tua.
Anak bisa
membawa ayah ibunya ke surga, bahkan menjerumuskannya ke neraka. Tentu sebagai
orang tua kita berharap yang terbaik. Maka kebaikan itu harus dimulai dari
orang tua itu sendiri: menjaga kewarasan berpikir, dan ridho dengan apapun
kondisi anak yang Allah titipkan kepada kita. Dengan demikian, mudah-mudahan
keridhoan pun akan kita dapatkan dari Sang Pencipta kita, karena sebagai muslim,
keridhoan Ilahi adalah kunci hidup kita agar tetap selaras dunia dan akhirat
kelak.
Semoga tidak
ada lagi korban yang jatuh akibat orang tua yang stress dengan
pendampingan belajar on line, dan mari kita belajar menjadi sosok ayah
ibu yang dapat bekerja sama demi hak pendidikan buah hati kita. Terakhir, tetap
jaga protokol kesehatan seraya menguatkan doa, semoga korona ini segera tiada.
Sepertinya orang tua si korban terganggu jiwanya. Hanya karena masalah anak kesulitan dalam belajar jadi disiksa dan tewas. Ketika sudah ditangkap pun, bukan penyesalan yang terlihat melainkan masih ada kekesalan.
BalasHapuspenting banget menjaga kewarasan ya kak ren
Hapus