Pernah dengar
kalau menulis itu menyehatkan?. Ya, menulis bisa membuat kita lega dengan
segala beban hidup, karena pada dasarnya setiap masalah yang kita hadapi butuh
untuk di ekspresikan. Marah, sedih, ambyar, dan apa pun rasa yang kita alami
bisa jadi toxic jika dipendam begitu saja di dalam hati, bukannya selesai
malah bertambah parah. Pernyataan 'menulis itu menyehatkan' bukanlah isapan jempol belaka, karena berbagai penelitian telah membuktikan hal tersebut, salah satunya penelitian yang dilakukan oleh seorang Psikolog sosial, Dr. Pennebaker.
Menulis Untuk Menjaga Kewarasan
Setiap orang
mempunyai cara yang berbeda-beda dalam menyampaikan perasaan yang di alaminya,
ada yang melarikan diri ke makanan, atau meratapi dan menangisi masalah, bahkan
yang lebih parah bisa saja sampai pada kasus bunuh diri.
Menulis seakan
menjadi pilihan alternatif solusi yang positif dari setiap masalah yang kita
hadapi. Ketika media sosial belum se-booming saat ini, buku harian pernah
berjaya pada masanya, ia seakan menjadi pelarian dan sahabat terbaik, segala
curahan hati dengan segala rasanya tertumpah dalam untaian kalimat demi
kalimat.
Kini, di masa
ketika segala bentuk sudah berubah menjadi digital, platform menulis pun tak ketinggalan,
aplikasi menulis tersedia dengan segala variasinya, sehingga tak ada alasan
untuk tidak bisa menulis.
Menulis seperti
apa yang termasuk self healing? Apakah menulis ‘status’ termasuk ke dalamnya?.
Bisa saja, namun biasanya secara umum tulisan dalam status media sosial terhenti
pada fase katarsis saja, dinikmati oleh diri sendiri dan belum tentu dirasakan
manfaatnya oleh orang lain, meluapkan rasa tanpa mengindahkan struktur tulisan
yang menyehatkan.
Indonesia
termasuk negara yang termasuk mempunyai potensi yang baik dalam menulis,
buktinya dalam beberapa kasus, warga Indonesia selalu menjadi teraktif dalam
menulis, sebut saja ketika dunia mulai ramai dengan istilah new normal, menurut
data Ismail Fahmi dari Drone Emprit, Indonesia termasuk yang sangat aktif
membahas hal ini.
Maksimalkan Potensi Kita
Potensi ini akan
sangat luar biasa jika dimaksimalkan untuk membawa warga net untuk belajar
menulis dengan struktur yang baik, sehingga membawa dampak yang positif pada setiap
pembacanya, karena pada dasarnya kita sebagai negara yang besar, berbanding
lurus pula dengan masalah yang kita hadapi. Masyarakat butuh agen perubah yang
membawa kabar-kabar yang bisa menenangkan hati, bukan malah mengompori.
Banyak sekali
saat ini komunitas-komunitas yang mengajak kita untuk belajar tentang literasi,
mulai dari yang berbayar sampai seperti komunitas one day one post (ODOP) yang
men-share ilmu dengan hati -alias gratisan-. So, mari belajar menulis dengan
baik, tulisan yang menyehatkan bagi diri kita, dan membawa kemaslahatan pada
setiap pembaca
Posting Komentar
Posting Komentar