Pandemi korona yang berdampak pada perubahan pembelajaran pola pengajaran di sekolah, dari pembelajaran tatap muka menjadi pembelajaran on line membuat orang tua mencari alternatif sistem pendidikan lain dalam memenuhi hak anak-anaknya dalam masalah pendidikan. Pondok pesantren sebagai salah satu lembaga pendidikan yang banyak berkontribusi pada dunia pendidikan di Indonesia akhirnya banyak dilirik oleh para orang tua sebagai salah satu alternatif lembaga pendidikan untuk putra-putri mereka.
Ragam Pondok Pesantren di Indonesia
Pondok pesantren yang mempunyai payung hukum surat keputusan bersama Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Agama, Menteri Kesehatan, dan Menteri Dalam
Negeri, menjadi lembaga pendidikan yang mengadakan pembelajaran tatap muka di saat
lembaga pendidikan lain masih berkutat dengan pendidikan on line. Dengan demikian, para orang tua merasa bebannya berkurang
karena tidak harus mendampingi pembelajaran putra-putrinya.
Walaupun pesantren pada awalnya adalah lembaga pendidikan tradisional,
namun seiring berkembangnya zaman, pesantren telah tumbuh dan berkembang dengan
modifikasi dari segi kepengurusannya, sehingga akhir-akhir ini kita mengenal
ada istilah pesantren modern.
Ragam jenis pesantren yang berbeda dalam masalah manajemen, juga mengharuskan
orang tua selektif dalam memilih lembaga yang akan dituju. Sukabumi, sebagai
salah satu daerah yang dijuluki sebagai kota santri pun memiliki berbagai
pesantren yang memiliki latar belakang kepengurusan yang berbeda-beda, sehingga
orang tua mempunyai berbagai alternatif pilihan.
Pesantren Modern.
Salah satu jenis pesantren yang sedang tren saat ini adalah pesantren
modern, biasanya jenis pesantren ini menyatu dengan sekolah formal sehingga
membentuk boarding school, pesantren
ini juga biasanya mempunyai unggulan dalam masalah bahasa –Inggris dan Arab-,
dan hafalan Qur’an, serta mempunyai disiplin yang baik. Tapi keunggulan program
tersebut berbanding lurus dengan biaya yang harus dikeluarkan oleh para orang
tua untuk biaya pendidikan putra-putrinya. Sebagai contoh, Pesantren Al-ma’tuq
yang terletak di Gunung Jaya Cisaat Sukabumi, untuk biaya masuk pertamanya saja
berkisar antara 20-25 juta, dan biaya bulanan antara 1-2 juta untuk pembiayaan
seluruh pendidikan, termasuk makan dan laundry.
Pesantren Tradisional
Berbeda dengan pesantren modern, pesantren tradisional umumnya terfokus
pada pendidikan agama saja, terlepas dari pendidikan formal. Pesantren tradisional
berkonsentrasi pada pengkajian kitab kuning, biasanya para santri akan sangat
akrab dengan ilmu nahwu shorof. Yang paling
kontras adalah tidak adanya aturan tertulis yang tegas tentang tata tertib di
asrama pesantren, seperti masalah rokok. Santri di pesantren tradisional sudah
lumrah dengan rokok. Juga dengan rambut, tidak masalah dengan panjang pendek
ataupun gaya potongan rambut, semuanya bebas. Bagaimana dengan masalah biaya?. Di
pesantren tradisional biasanya tidak ada biaya yang dibebankan kepada santri
dari awal masuk, hanya ‘biaya listrik’ seikhlasnya untuk tiap bulan.
Yang tak kalah menarik adalah, biasanya di pesantren tradisional masih
mengharuskan para santrinya untuk belajar mandiri, seperti dalam menyiapkan
makan, santri akan belajar memasak secara mandiri untuk kebutuhan makan
sehari-hari, sehingga biasanya ada piket untuk penjadwalan masak per harinya.
Pesantren Sirojul Huda yang berlokasi di Cidadap Kadudampit, Kabupaten Sukabumi
adalah salah satu pesantren tradisional yang masih bertahan.
Pesantren Salafi Modern (Semi Modern)
Di antara pesantren modern dan tradisional, ada pesantren pertengahan, yaitu
pesantren yang mengkaji kitab-kitab kuning, namun mempunyai manajemen seperti
halnya pesantren modern. Di pesantren jenis ini, kita bisa memilih takhosus, yaitu hanya mengaji kitab
kuning, atau bisa mondok sembari
belajar formal pada sekolah yang juga didirikan oleh yayasan yang senaungan
dengan pesantren. Contoh pesantren jenis ini adalah Sunanul Huda yang berada di
Cikaroya, Kabupaten Sukabumi. Biaya di pesantren ini tak semahal pesantren
modern, namun juga tak bebas biaya sama sekali seperti halnya di pesantren
tradisonal.
Program yang ditawarkan pun di pesantren ini lebih beragam. Selain
pengkajian kitab kuning, para santri juga dibekali dengan pembelajaran bahasa
asing dan juga program tahfidz qur’an seperti halnya pesantren modern.
***
Tips Memilih Pesantren
Dengan banyaknya ragam pesantren yang dapat dipilih, para orang tua harus
memikirkan dengan seksama beberapa hal sebelum memilih pesantren yang akan
dituju. Beberapa hal berikut bisa dijadikan tips dan trik sebelum memilih
pesantren.
Melihat Minat dan Bakat Anak
Pentingnya berdiskusi dengan anak tentang minat dan bakat yang mereka punya,
sehingga dengan demikian orang tua bisa mengarahkan anaknya untuk menuju
pesantren mana. Jangan pernah memaksakan kehendak dengan dalih untuk kebaikan
anak. Tidak sedikit santri yang kabur dari pesantren karena merasa tidak
nyaman, baik dengan lingkungan maupun kurikulum yang diselenggarakan oleh
pesantren.
Kesepakatan antara orang tua dan anak tentang pesantren yang akan dituju,
akan menjadikan anak lebih bertanggung jawab akan pilihan hasil musyawarah
bersama. Sehingga diharapkan, ia akan menjadi lulusan yang baik, dengan segala
ilmu yang dikajinya setelah lulus dari pesantren.
Pesantren modern cocok bagi yang mengharapkan menjadi lulusan dengan kapasitas
global. Dengan santri yang dapat memahami bahasa asing, bisa menjadi modal
untuk diterima di dunia internasional.
Pesantren tradisional juga banyak menghasilkan lulusan yang siap terjun di
masyarakat. Karena terbiasa diajarkan untuk mandiri di asrama pesantren,
seperti mengurus makanan sehari-hari, bahkan mencuci pakaian pribadi pun sudah
tak asing.
Hitung Pembiayaan
Perbedaan manajemen pesantren berbanding lurus dengan biaya yang harus
disiapkan. Orang tua yang sudah mengalkulasikan segala biaya rumah tangga,
termasuk biaya pendidikan untuk anak akan bisa menggambarkan level pesantren
seperti apa yang bisa ter-cover
biayanya.
Jika mampu dengan biaya setinggi apa pun, selama pendidikannya dirasa pas
untuk anak, orang tua dengan ekonomi atas tak akan menjadi masalah.
Untuk orang tua dengan pendapatan ekonomi menengah ke bawah, pesantren semi
modern dan pesantren tradisional bisa menjadi pilihan alternatif untuk pendidikan
putra-putrinya, karena pembiayaannya lebih terjangkau dibandingkan dengan
pesantren modern.
***
Penutup
Indonesia sangat butuh alumni-alumni pesantren dengan ilmu mumpuni untuk
menjadi pemuka agama, karena sosok alim yang sebenarnya akan menjadi oase bagi
masyarakat di tengah hausnya akan ilmu dan informasi seputar agama.
Semoga lulusan pesantren bisa menjadi lulusan yang sesuai dengan tujuan
pendidikan itu sendiri, yaitu pendidikan yang mencetak insan-insan yang beriman
dan bertakwa. Lulusan yang dapat menjawab segala problematika masyarakat dengan
solusi yang berlandaskan pada panduan Quran dan hadis Nabi.
Semoga informasi tentang jenis pesantren dan tips-tips untuk memilih pesantren
ini dapat bermanfaat, khususnya bagi yang akan mencari pesantren di kota
santri, Sukabumi.
Posting Komentar
Posting Komentar