Etika Bertamu dan Menerima Tamu

1 komentar
adab dalam bertamu dan menerima tamu

Pandemi belum berakhir, dan kita belum bisa leluasa bergerak seperti biasanya. Kondisi seperti ini memaksa kita untuk lebih banyak menghabiskan waktu di rumah saja. Kita belum bisa leluasa dalam bersilaturahmi, baik bertamu ataupun menerima tamu.

Banyak hal yang mengharuskan kita beradaptasi dengan lingkungan saat ini, salah satunya adalah ruang gerak kita untuk bersosialisasi. Dari bersilaturahmi di dunia nyata, kini berubah menjadi komunikasi di dunia maya.

Hal-hal yang Harus Diperhatikan dalam Bertamu & Menerima Tamu

Suatu saat, ketika kondisi kembali normal, semoga kita termakan euforia kebebasan, meluapkan kerinduan pada handai taulan, sembari mengunjungi dari rumah ke rumah untuk menguatkan persaudaraan, tetapi lupa dengan adab bagaimana seharusnya kita bertamu ke rumah orang.

Adab Bertamu

Di antara adab-adab bertamu yang harus kita perhatikan adalah:

  • Berpakaian rapi dan sopan
  • Tidak mengintip ke dalam isi rumah
  • Masuk dan duduk dengan sopan
  • Bersegera pulang jika urusan telah selesai

Bertamu akan membawa kita pada suasana kehangatan dalam komunikasi, karena di dalamnya akan ada diskusi yang baik. Maka, mari tetap jaga adab selama bertamu, agar komunikasi kita tetap lancar, bukan malah berakhir dengan jalan buntu.

Menerima Tamu

Tak hanya tamu yang harus menjaga sopan santun ketika berkunjung ke rumah orang lain, si empunya rumah sebagai penerima tamu haruslah pula menjaga adab dan sopan santun ketika kedatangan orang yang berkunjung ke kediamannya.

Adab Menerima Tamu

Di antara beberapa adab yang harus diperhatikan sebagai seorang tuan rumah adalah dengan menyambut tamu seramah mungkin dan berucap dengan lemah lembut.

Selanjutnya mempersilahkan tamu untuk duduk di ruangan yang memang dikhususkan untuk menerimanya. Kita biasa menyebutnya ruang tamu. Jika tidak ada ruang khusus, usahakan ruang untuk bercengkerama dalam kondisi yang terjaga kerapihannya.

Terakhir, jika tamu datang dari tempat jauh dan membutuhkan tempat untuk menginap, seyogianya tuan rumah bisa menerima dan mempersiapkan tempat. Agama memberi toleransi tiga hari untuk menginap, jika tuan rumah merasa keberatan di hari ke empat, maka sampaikanlah dengan baik. Jika tuan rumah tak keberatan, maka tak menjadi masalah bertamu dilanjutkan.

Menerima tamu dengan baik bisa menjadi salah satu jalan untuk mendapatkan keberkahan, karena selain menguatkan persaudaraan, Allah juga menjanjikan kelancaran rezeki dalam setiap pertemuan.

Bertamu atau menerima tamu adalah salah satu bentuk kita dalam menjalin ukhuwah atau persaudaraan, agar tali silaturahmi kita tetap terjaga walau dalam kondisi pandemi korona.

Related Posts

1 komentar

  1. Jika hendak bertamu maka sebaiknya beri kabar ke tamu tersebut, takutnya mereka tidak dalam keadaan siap untuk menerima tamu. Dan agar mereka bisa menyiapkan pelayanan untuk tamu tersebut.
    Ketuk pintu 3 kali. Jika Tdk di bukakan, maka jangan mengintip untuk memastikan, sebaiknya coba lain waktu.
    Beri salam. Jauhkan badan dari tempat terbukanya pintu, misalkan sedikit merampingkan badan ke sisi bdan pintu yg tidak langsung melihat kedalam rumah, takutnya ada aib yang pemilik rumah Tdk ingin diketahui, misalkan aurat wanita yg tidak sengaja blm menutup aurat.
    Setelah di jawab salamnya, jgn langsung masuk, kecuali sudah di persilakan masuk.
    Sudah masuk rumah. Jangan langsung duduk dulu, sebaiknya tanya kepada pemilik rumah dimana sebaiknya ia duduk, sebab pemilik rumah tau aib apa yang ada dalam rumahnya, agar ia bisa memberikan tempat paling baik untuk tamu.
    Jika di suguhkan makanan dan minuman, maka harus dinikmati, jgn mubazir makanan, semisal menyisahkannya, sebagai tanda kita menghormati tuan rumah.
    Ambil makanan dan minuman yang bisa di jangkau oleh tangan. Tidak sopan jika berusaha meraih yg tidak terjangkau.
    Jika sedang puasa Sunnah, lalu kemudian tuan rumah menyuruh makan maka sebaiknya batalkan saja. Kecuali puasa wajib maka Tdk boleh di batalkan.
    Jika hendak menginap maka batasnya adalah 3 hari.
    Jangan lakukan hal yang kita tau bahwa tuan rumah tidak suka.
    Jika tuan rumah memberi bingkisan apapun, maka jangan tolak karena merasa membebani atau tidak enak, ambil saja. Walaupun kita sama sekali tidak butuh. Ini untuk menghargai dan menghormati pemberian mereka. Jika pun akhirnya kita memberikan bingkisan itu kepada orang lain maka tidak mengapa.

    BalasHapus

Posting Komentar