Masa mengantar dan menjemput anak sekolah adalah salah satu waktu berkualitas untuk saya dalam menjalin komunikasi. Selama perjalanan, Mufid, yang sedang duduk di kelas tiga sekolah dasar sering kali menceritakan hal-hal luar biasa yang dialaminya, mulai dari kegiatan di sekolahnya, teman-teman sepermainan di lingkungan tetangga, sampai interaksi di rumah dengan adik-adiknya.
Yang terakhir, si cikal yang berusia sembilan tahun ini sedang sering-seringnya membicarakan masalah game yang ia suka mainkan, tentang istilah-istilah game, teknik permainan, sampai score yang sudah ia raih. Kadang bingung mendengar apa yang ia tuturkan, karena sudah lama saya tidak pernah bersentuhan dengan dunia game, tapi mendengar ia yang sangat antusias, sepertinya seru juga mengenal dan mengenang kembali tentang game.
Menguatkan Bonding Dengan Anak Lewat Game
Awal-awal ketika si sulung menceritakan tentang game, selain agak bingung dengan istilah-istilahnya, terselip juga kekhawatiran akan ia nantinya terkena dampak negatif dari bermain game. Di keluarga kami, anak pertama yang sedang masa tumbuh kembang ini memang diberi izin untuk memegang gawai selama 30 menit setiap harinya, dan rata-rata ia gunakan waktu tersebut untuk bermain game kesukaannya.
Daripada berpikiran negatif tentang kekhawatiran yang ditakuti akan terjadi, akhirnya saya mencari cara bagaimana ia tetap bisa dikontrol dengan hobi main gamenya. Salah satu jalan, selain membatasi waktu, akhirnya saya pun belajar tentang game yang ia mainkan, kemudian melihat dengan mata kepala sendiri, apakah permainan game yang ia mainkan termasuk yang berbahaya atau tidak untuk level usianya.
Bersyukur setelah melihat game yang mainkan ternyata baik-baik saja dan tidak mengandung konten yang membahayakan untuk anak seusianya. Tapi, pengawasan tidak cukup sampai di sana. Alih-alih membiarkannya main sendiri, kadang jika ada waktu, ia pun kutemani bermain sembari berikhtiar menguatkan bonding antara ayah dan anak.
Mengenang dan Memainkan Kembali Game
Setelah asik menemani sang anak bermain game, jadi teringat juga masa-masa ketika seumuran anakku. Saya pun dulu suka bermain game. Kemudian terpikirkan juga, masih ada tidak yah game-game seperti jaman dulu?.
Dulu saya biasa bermain game tetra blocks. Permainan menyusun batu bata sampai mendapat score tertinggi. Cung yang seumuran nih dulunya suka main game itu!. Tidak tahu ya, kalau anak sekarang suka atau tidak dengan permainan seperti tetra blocks ini, karena melihat game anak sendiri pun kayanya dia lebih suka game seperti jenis super hero.
Ketika searching di laman pencairan internet, ternyata ada juga loh penyedia permainan game yang lengkap, mulai dari permainan game terbaru sampai yang jadul. Saya menemukan plays.org , dan di sana ada tetra blocks. Rasanya senang sekali bisa mengenang dan bermain kembali game yang dulu biasa dimainkan, walau sekarang tampilannya sudah sangat modern dibandingkan dengan waktu dulu, mulai dari warna, suara, dan tampilan secara menyeluruh. Ciamik, bikin betah.
Enaknya ketika berkunjung ke situs plays.org, jenis game-nya free on line, sangat variatif sekali, dan tidak perlu di download pula. Pokoknya anti ribet. Di plays.org, saya juga mencoba game Pac Rat yang mirip dengan Pac Man pada jaman dulu. Duh, benar-benar seru sih, bikin betah main game Pac Rat ini, memacu adrenalin berperan sebagai si tikus yang dikejar-kejar 3 kucing karena memakan keju.
Bermain game di sela-sela menumpuknya pekerjaan ternyata bisa menekan stress, serasa bisa bernafas sejenak di tengah banyaknya dead line yang menunggu. Tapi, manajemen waktu harus diperhatikan sekali. Jangan sampai kebablasan main game, then pekerjaan kita jadi terbengkalai. Saya biasanya membatasi waktu, 20-30 menit dalam bermain game. Selanjutnya kembali ke rutinitas pekerjaan.
Mengenalkan Game Edukasi
Anak kedua yang sedang duduk di kelas akhir taman kanak-kanak juga mulai meminta jatah memegang gawai karena melihat kakaknya yang sudah diberi izin. Akhirnya ia pun diberi akses untuk bermain game, tapi dengan pengawasan dari kami sebagai orang tuanya.
Ia yang belum tahu benar tentang dunia game lebih mudah diarahkan. Akhirnya kami memperkenalkan beberapa permainan game edukasi yang ada di plays.org.
Setelah memilah-milah game edukasi, anak kedua yang berumur 6 tahun ini sangat suka bermain Play Cute Shapes, permainan mudah untuk level usianya dan ternyata ia bilang materi permainannya mirip dengan apa yang ia dapatkan di taman kanak-kanak. Game Play Cute Shapes memang sangat bagus ternyata untuk anak-anak, karena game-nya tentang mengenal bentuk dasar ruang, mengenal warna, dan juga mengenal jenis-jenis emoticon yang yang mewakili setiap perasaan.
Memberikan Aturan Dalam Bermain Game
Untuk para orang tua yang memberikan anak-anaknya untuk bermain game, sejatinya tetap memperhatikan beberapa hal agar anak-anak tetap terkontrol dan menikmati dunia anak-anaknya selain dengan gadget. Beberapa aturan yang dapat diterapkan dalam bermain game dalam keluarga, diantaranya:
- Batasi waktu bermain game. Setiap orang tua mempunyai kebijakan masing-masing dalam masalah mengatur waktu. Misal ada yang membolehkan setiap hari dengan waktu tertentu, seperti 20-30 menit, atau ada pula yang memberikan izin bermain game hanya pada akhir pekan saja.
- Jika gadget yang dimiliki terbatas, terapkan peraturan untuk dapat berbagi dengan saudara yang lain. Misalkan setelah sang kakak bermain game selama 20 menit, maka 20 menit selanjutnya adalah bagian adik untuk bermain.
- Temani anak ketika bermain game. Selain untuk menghindari anak meng-klik permainan game yang tidak baik, menemani anak bermain juga bisa menjadi usaha orang tua untuk lebih mengautkan ikatan antara orang tua dan anak.
- Jika anak terindikasi melanggar aturan yang sudah disepakati, berikan peringatan yang tegas pada anak agar mereka belajar disiplin. Berikan juga pemahaman pada anak-anak, bahwa pemberlakuan aturan ini adalah untuk kebaikan bersama-sama
Penutup
Jaman kita sewaktu anak-anak jelas berbeda dengan kondisi anak-anak yang tumbuh kembang di zaman modern saat ini. Jika setiap orang tua tidak beradaptasi dengan lingkungan dan kondisi anak-anak, pastilah kita banyak tertinggal dalam hal pola pengasuhan.
Game oleh sebagian orang diidentikkan dengan hal yang negatif, tetapi ternyata jika kita jeli, banyak game yang bermuatan positif -seperti game edukasi- yang selain dapat memberikan wawasan dan keceriaan pada anak-anak, juga dapat menjadi ikhtiar kita sebagai orang tua untuk menguatkan bonding dengan buah hati tercinta, tentunya dengan menerapkan tugas kita sebagai orang tua dalam hal pengawasan terhadap anak-anak, termasuk ketika bermain game.
Kalau lagi jenuh atau pikiran ngeblock... Bunda main Candy Crush atau main pinbal. Gak penting seberapa canggih game nya atau sudah sampai level berapa, yang penting bisa relaks sejenak
BalasHapusPinter-pinter orang tua memilihkan game ya pak yonal. Dan manajemen waktu sangat penting biar nggak kebablasan. hihi
BalasHapusBetul pa yonal, harus ada kesepakatan dan harus di dampingi orang tua ...
BalasHapusKarena sekarang fenomenanya banyak org tua yg memberikan kebebasan anaknya utk pegang hp tanpa didampingi,, tujuannya yah agar anak diam dan nggak rewel tanpa tahu apa yg di klik anaknya ...
Wah pasti anaknya punya kenangan baik nih karena diantar jemput sama ayahnya, apalagi diselipi bincang2. Btw, game tetris bikin nostalgia ya. Seru nih ada game edukasi juga. Aku mau kepoin ah buat rekomendasi screen time tp tetap edukatif.
BalasHapusBelajar di sela-sela bermain itu memang mengasyikan ya Pak, terlebih plastform semacam plays.org ini cukup membantu untuk mengedukasi sekaligus asyik bermain. Nah, kesulitan selanjutnya adalah membatasi penggunaan game ya pak wkw.. dan salah satu cara mengatasinya dengan menemani anak bermain game serta memberi pemahaman atas batas pemakaian, berarti harus telaten ini yak ehe :D
BalasHapusMengenang masa lalu, nih gambarnya pak Yonal. Mainan pac man dll. Ayah dan bermain sangat penting bagi orang tua dan anak, ada banyak hal yang bisa dimunculkan dari bermain
BalasHapussetuju Pak, kita juga harus mengikuti zaman anak ya. sudah banyak juga game-game edukasi untuk anak, tinggal kita aja yang pinta memilih dan memilah serta memberi rule yang tepat dan sesuai..
BalasHapusSebenarnya yang penting itu main gamenya bisa bikin relax, atau kebersamaan dan interaksi dengan anak?
BalasHapusAtau dua2nya?
Dua-duanya, Dok :)
HapusAku yang pernah mainin game tetra juga kok, tapi udah lama banget Pak, sekarang dah ga sempat wkwk
BalasHapus"Game oleh sebagian orang diidentikkan dengan hal yang negatif, tetapi ternyata jika kita jeli, banyak game yang bermuatan positif" Ah iya, saya hampir selalu lupa ini, dan berfikir bahwa game itu tidak baik. Aish, harus banyak belajar. Terima kasih pencerahannya Pak Yo.
BalasHapusSelamat Pak. Yo, sudah menjadi keluarga bijak digital. Keren tipsnya, semoga menginspirasi keluarga lain.
BalasHapusSaya yang termasuk agak ketat dalam ngasih gadget ke anak ni pak sejak bayi. Anak saya kelas Tk A di weekday hanya boleh akses hp/komputer untuk urusan sekolah saja. Untuk dia free time di weekend (sabtu minggu dia libur sekolah) dan hanya saya kasih 1 jam. Selain itu kami lebih sering bermain bersama.
BalasHapusAnak saya main game sabtu dan ahad saat ayahnya libur. Hari2 biasa ga bsa main game krna hp mereka ga kita sedian. Weekend inilah menjadi bonding terbaik bgi mereka. Kumpul daj seru seruan brg. Boleh main games dengan pendampingan.
BalasHapussaya baru tau kalau game kotak kotak itu namanya tetra blocks, pak. seru banget sih game ini. tapi setelah umur sekian udah minim banget minat dengan games, kayanyaa asik juga misal main lagi, bisa sekalian nostalgia
BalasHapusAku udh baca ttg plays org ini mas, tapi blm sempet coba sih. Seneng juga kalo ga perlu install, jadi ga takut space gadget penuh :D.
BalasHapusAku pengen juga nyari game fav ku dulu ada ga yaa, Mario Bros Ama tetris aku juga suka sih :D
Kalo anak2ku, aku Batasin waktu main hp, hanya bisa di Sabtu Minggu. Dan untuk ngawasin hp mereka aku koneksiin Ama FAMILY LINK ke hp ku. Jadi ketahuan dia udh buka brp lama, buka apa aja, dan bisa kita matiin akses hp nya dari jarak jauh kalo menurut kita udh kelamaan.
Keren banget tips dan aturan buat anak dalam bermain game, Pak. Makasih banyak
BalasHapusHHmmm...pas banget buat si bontot nih. Sejak daring jadi agak berlebihan main gamenya.
BalasHapus