Al-Jazeerah Lounge: 4 Lantai Dengan 4 Konsep
Al-Jazeerah lounge terdiri dari 4 lantai, di mana setiap lantainya mempunyai konsep masing-masing. Waktu acara Rumah Zakat kemarin, acaranya diadakan di lantai 4.
- Lantai 1 suasananya mempunyai kesan modern, cocok untuk makan buffet
- Lantai 2 is so arabic, jadi kalau mau merasakan vibe yang benar-benar Timur Tengah, bisa ke lantai dua ini
- Lantai 3 konsepnya lebih ke barat (western), pun sajian makanannya juga western. di lantai 3 ini brand yang dikenal adalah Leisola by Al-Jazeerah. Di lantai 3 ini penerangannya sangat jelas, karena selain dari lampu, juga efek dari desain ruangan yang di desain dengan banyak jendela
- Di lantai 4 konsepnya Timur Tengah juga, tempat duduk yang bisa kita pilih terdiri dari kursi meja pada umumnya dan kursi semi lesehan ala-ala Arab. Kalau mau santai mending pilih tempat duduk semi lesehan, enak, tempatnya empuk, bisa sambil senderan santai.
Pada dasarnya, selain lantai 3, semua ruangan di Al-Jazeera Lounge berdesain Timur Tengah, ya secara namanya juga restoran Timur Tengah. Di salah satu bagian dinding di lantai 4, tampah foto dan juga lukisan dengan tema kearab-araban, pun dengan lampunya, sangat kental nuansa Arabnya.
Di sisi lain, masih di lantai 4, ada juga deretan Hookah atau alat penghisap tembakau yang populer di Timur Tengah. Hookah atau Shisha yang seperti di gambar hanya dipergunakan untuk hiasan yang menguatkan suasana Timur Tengah yang ada di lantai 4 ini.
Seluruh spot di setiap lantai sangat instagramable. Cocok banget buat yang suka menikmati wisata kuliner sembari hunting gambar-gambar chic-nya.
Menu di Al-Jazeerah Lounge
Sambusak
Makanan pertama yang dicoba di Al-Jazeerah Lounge adalah Sambusak. Sambusak bisa dijadikan salah satu alternatif makanan pembuka yang ada di Al-Jazeerah Lounge.
Sambusak di sini terdiri dari Sambusak Laham dan Samdusak Dujaj. Sambusak Laham berisi daging kambing, ditambah dengan potongan bawang daun, sedangkan Sambusak Dujaj berisi daging ayam yang dicincang.
Dari kedua jenis Sambusak ini, awalnya dikira Sambusak Laham akan lebih kuat aroma rempahnya, secara ini menggunakan daging kambing, tapi ternyata Sambusak Dujaj lebih kuat aromanya lho.
Sambusak ini bentuknya segi tiga. Kalau di kuliner Indonesia, bentuknya mirip dengan pastel. Yang paling kentara dari Sambusak ini adalah rempah-rempah beraroma Timur Tengah. Untuk yang belum terbiasa, mungkin akan merasa agak aneh dengan aromanya.
Main Course
Untuk makanan utamanya adalah jenis makanan dengan bahan utama nasi. Yang unik adalah jenis nasinya yang berbeda dengan jenis nasi yang biasa dikonsumsi di Indonesia.
Bentuk nasi ala Timur Tengah memang terkenal dengan bentuknya yang lebih panjang dibandingkan dengan yang beredar di Indonesia. Dari segi cara memasaknya pun, nasi ala Timur Tengah terbiasa disatukan dengan rempah-rempahnya sekaligus.
Beberapa pilihan main course di Al-Jazeerah Lounge seperti:
- Kabsah Lamam, terbuat dari beras Bhasmati yang dicampur dengan rempah-rempah. Daging yang digunakan dalam Kabsah Lamam adalah daging Kambing.
- Mandi Laham, rasa dan aroma rempahnya tidak terlalu kuat, sehingga lebih familier di lidah orang Indonesia. Daging yang digunakan sebagai pelengkap Mandi Laham adalah kambing panggang
- Biryani Dujaj mirip dengan Kabsah Lamam, tetapi Biryani Dujaj mempunyai potongan kismis dalam adonan nasinya. Untuk dagingnya, Biryani Dujaj menggunakan daging ayam yang dipanggang.
Untuk seluruh daging yang disajikan, baik daging kambing maupun daging ayam, semuanya empuk dan gurih. Kalau masalah rempah-rempah yang digunakan dalam olahan jenis daging ini, itu memang akan kembali kepada selera masing-masing, ya.
Varian minuman lainnya yang bisa kita pesan juga sangat beragam, mulai dari lemon tea sampai jus kurma, semuanya ada.
Untuk seluruh harga-harga di Aljazeerah Lounge, semuanya termasuk reasonable. Dari kisaran 50-250K per orangnya.
Teman-teman yang mau mencoba sensasi kuliner ala Timur Tengah, bisa ke Aljazeerah Lounge yang beralamat di Cikini, Jakarta Pusat. Alamat Lengkapnya ada di jalan Raden Saleh nomor 62.
Al jazeerah lounge Ama Al jazeerah signature itu sama ga sih? Soalnya di Cikini yg pernah aku datangi Al jazeerah signature.
BalasHapusDi JKT ada bbrp nama restoran pake Al jazeerah, tapi pas ditanya beda management semua 🤣.di Deket rumahku juga ada, tapi Al jazeerah doang namanya, dan selalu rameeeee Ama orang2 timur tengah.
Cuma dari 2 tempat Al jazeerah yg pernah aku datangin, 2-2 nya ENAAAK sih mas. Pokoknya kalo kangen Ama nasi mandi, sambosa, atau dessert Ali apalaaah itu, di Al jazeerah udah paling bener 😄👍. Rasa timur tengah nya memang paling kuat berasa
eh, kurang tau juga ya, Mbak Fanny, kalau aljazeera lounge sama signature itu sama atau beda.
HapusSetuju, Mbak. Makanannya enak-enak sih, Timur Tengahnya kerasa sekali vibe-nya
sebagai pecinta kambing, mbul pasti pilih sambusak yang kambing mas yonal wekekekek....kayaknya nikmat banget memang kuliner timur tengah...dan primadonanya adalah lamb...untuk nasi bulirnya oanjang panjang walau agak pera di lidah Indonesiaku tapi enak dan gurih...aku baru tau bedanya nasi mandi , biryani en kabsah....paling tertarik ama jus kurma, ga kebayang buah seperti kurma bisa dijus...selama ini tahunya sari kurma aja xixixiix
BalasHapusKalau saya pemakan semuanya, Mbul wkwkwk... baik laham maupun dujaj dicoba dua-duanya.
HapusJus kurma enak lho, boleh dicoba dirumah, Mbul