Menginjak tahun ke empat di Sekolah Dasar, si sulung terlihat sangat menikmati aktivitas-aktivitas di sekolah, terutama setelah pembelajaran tatap muka atau PTM diperbolehkan kembali oleh pemerintah. Sebagai orang tua, bersyukur rasanya melihat tumbuh kembang anak dengan proses belajarnya yang ia nikmati dalam prosesnya.
Di tiga tahun terakhir SD-nya, banyak sekali kegiatan-kegiatan yang semakin membuat ia bersemangat dalam belajar. Seperti akhir September kemarin ketika Market Day diadakan di sekolah, ia bersama teman-temannya begitu bersemangat menyiapkan segala sesuatunya sampai tuntas.
Hal lain yang baru saja selesai dilakukan Si Kakak di sekolah adalah mengikuti Olimpiade Nasional Indonesia Hebat Tingkat SD yang diselenggarakan oleh Lembaga Pendidikan Rumah Pintar. Ia bersama teman-teman di didaftarkan oleh sekolah untuk ikut Olimpiade Sains Nasional ini pada Season 7 di bulan Agustus kemarin.
Mendampingi proses sang anak mulai dari seleksi, penyisihan, sampai babak final merupakan pengalaman tersendiri sebagai orang tua. Ada rasa bangga, syukur, dan juga senang tentunya karena ia menikmati proses tersebut dengan kehendaknya sendiri.
Olimpiade IPA SD
Olimpiade Nasional yang diselenggarakan oleh Rumah Pintar terdiri dari Matematika, IPA dan Bahasa Inggris. Di sekolah, anak-anak yang akan ikut olimpiade ini diberi kebebasan untuk memilih pelajaran apa yang mereka ikuti.
Proses pemberian kebebasan anak-anak memilih ini sangat saya apresiasi, karena anak-anak tentunya akan belajar memilih dan memilah pelajaran yang mereka sukai dan yang paling dikuasai. Pada proses ini juga tentunya akan mengajarkan anak untuk belajar membuat keputusan sendiri dan juga belajar bertanggung jawab dengan pilihan yang ia buat.
Setelah berpikir, akhirnya Kakak memilih IPA sebagai mata pelajaran untuk ia ikuti. Bersama ke lima temannya ia memilih ilmu alam, sedangkan teman-teman yang lainnya memilih Matematika dan Bahasa Inggris.
Materi Olimpiade IPA SD
Materi untuk olimpiade IPA SD di rumah pintar ini diambil dari kelas 4 sampai dengan kelas 6. Kakak yang sedang duduk di kelas 4 bertahap harus beradaptasi dengan materi-materi kelas 5 dan juga 6 untuk dapat menjawab soal-soal di Olimpiade IPA.
Tahapan untuk adaptasi dengan materi-materi kelas 5 dan 6 juga lumayan ketat karena waktu yang memang tidak banyak. Maka kerjasama antar guru pendamping dan juga orang tua sangat diharuskan kooperatif untuk menunjang semangat anak-anak yang sedang berjuang di olimpiade ini.
Bersyukur pihak sekolah memfasilitasi bimbingan untuk setiap anak yang akan mengikuti olimpiade, baik IPA, maupun Matematika dan juga Bahasa Inggris. Tak lupa juga pihak sekolah meminta kerjasama kepada setiap orang tua yang anak-anaknya ikut olimpiade untuk senantiasa mendampingi anak-anak untuk belajar memahami materi-materi untuk persiapan Olimpiade Sains Nasional ini.
Contoh Soal Olimpiade IPA SD
Untuk pembahasan contoh soal olimpiade IPA, pihak sekolah memberikan bimbingan khusus bagi anak-anak yang akan ikut di olimpiade ini. Waktu untuk pendalaman materi ini dilakukan setelah selesai proses pembelajaran utama.
Dalam proses pendalaman materi, anak diberi print out contoh-contoh soal olimpiade IPA SD. Beberapa materi ada yang sudah paham karena berasal dari pengajaran kelas 4, ada juga materi yang memerlukan fokus lebih untuk dipaham karena mereka sedang meraba-raba pelajaran IPA di kelas 5 dan juga 6.
Untungnya, dari penuturan si Kakak, ia mendapatkan guru pembimbing yang sangat nyaman dalam proses belajarnya sehingga mudah untuk dipahami. Penjelasan materi dan pengerjaan contoh-contoh soal dilakukan atas bimbingan guru yang diberi mandat oleh sekolah untuk menjadi pendamping Olimpiade IPA SD.
Pembahasan Kembali Soal Olimpiade IPA SD
Bentuk dukungan dan bantuan orang tua kepada anak yang ikut olimpiade sudah diminta dari pihak sekolah semenjak awal. Harapannya agar anak bisa belajar dan paham lebih maksimal dengan diajarkan baik oleh guru pembimbing dan juga bantuan dari orang tua masing-masing.
Kami di rumah bergantian mendampingi dan memberikan penjelasan kembali entang materi-materi yang berhubungan dengan sains. Bersyukur istri adalah seorang pengajar dan kebetulan guru IPA, sehingga memang pantas dikatakan buah tak akan jatuh jauh dari pohonnya, mungkin juga ini adalah genetik dari ibunya, sehingga dengan demikian, proses pembahasan kembali materi dan soal IPA di rumah memang lebih banyak di-handle oleh ibunya agar penyampaiannya lebih komprehensif.
Perjalanan Menuju Olimpiade IPA Dari Awal Sampai Akhir
Setelah proses seleksi dan pendampingan persiapan, tibalah waktunya pelaksanaan olimpiade. Waktu babak awal olimpiade ini diadakan secara online, jadi setiap anak diberi akses di ruang laboratorium komputer sekolah untuk mengikuti proses olimpiade ini.
Beberapa waktu kemudian setelah beberapa hari babak awal olimpiade, keluarlah skor hasil dari babak awal. Beberapa siswa yang masuk kategori dinyatakan berhak maju ke babak final, sedangkan lainnya gugur di babak ini.
Kakak sangat senang ketika namanya menjadi salah satu yang masuk ke babak final. Itu berarti ia harus belajar maksimal kembali untuk menghadapi babak akhir dari Olimpiade.
Proses pendampingan diadakan kembali untuk mereka yang melaju ke final. Kami pun sebagai orang tua juga ikut mendukung dan mendampingi proses persiapan ke babak finak dengan mengajarkan kembali materi-materi yang masuk kata kunci dalam olimpiade nasional ini.
Sampai tiba akhirnya datanglah momen babak final itu. Ia berucap degup jantungnya jadi lebih berdetak dibanding awal.
Namun akhirnya proses itu dapat dilalui juga dan Kakak menjadi salah satu peserta yang juga lulus di babak final ini. Ia sangat senang ketika pulang dapat membawa piala dan juga piagam penghargaan dari hasil perjuangannya selama ini.
Dengan Belajar Yang Menyenangkan, Olimpiade Bukan Sesuatu Yang Menakutkan
Beberapa hikmah dari mendampingi anak mengikuti seluruh proses olimpiade sains nasional ini adalah betapa anak sangat bahagia dan exited dengan apa yang ia lakukan. Hal ini terjadi karena program ini diikuti dengan tanpa paksaan bahkan siswa dengan bebas memilih pelajaran yang ia sukai.
Hal lain juga yang sangat mendukung olimpiade ini menjadi tidak menakutkan adalah dengan adanya pendampingan dari sekolah selama proses olimpiade ini berlangsung, yang menandakan bahwa sekolah berandil dalam menciptakan layanan pendidikan yang maksimal untuk memberdayakan setiap potensi anak didik.
Dengan mengikuti olimpiade tingkat nasional, anak juga akan belajar mengukur kemampuannya dalam setiap mata pelajaran yang diikuti. Dengan banyaknya peserta dari seluruh Indonesia, anak akan belajar konsep berkolaborasi dan berkompetisi secara positif dalam belajar.
Yang tak kalah urgen juga adalah bentuk kerja sama pihak sekolah dengan orang tua. Keharmonisan guru, orang tua, dan siswa itu sendiri dalam circle pendidikan akan membuat suasana pembelajaran yang nyaman bagi anak, sehingga momen menghadapi olimpiade pun bukan menjadi sebuah momok yang menegangkan apalagi menakutkan, tetapi sebaliknya, proses pembelajaran tetap menyenangkan.
Keren kak, mendampingi anak saat berkompetisi pasti ikut deg2an ya, apalagi klo dapat juara rasanyaaa luar biasa tak terkira 😊
BalasHapusMasyaallah, barakallah, saya ikut senang buat Pak Yo dan ananda. Semoga bisa lanjut di tahun-tahun berikutnya.
BalasHapusMasya Allah pintar sekali kakak, masih duduk di kelas 4 tapi sudah bisa melahap pelajaran di kelas 5 dan 6. Selamat ya kakak sudah masuk ke babak final. Ayah dan Ibu nya juga keren dan bangga sekali pasti yaa bisa menemani proses belajar anak jadi lebih menyenangkan.
BalasHapusKeren sekali...belajar literasi sains sedari dini yaa...ayah bunda nya juga keren sekali loh
BalasHapusMasya Allah, ikut senang kalo ada anak yang semangat belajar begini. Orangtuanya jg semangat mendampingi dan mengarahkan... Semoga selalu dimudahkan 🙏
BalasHapusLuar biasa, melakukan kegiatan yang baik jadi anak juga mendapat circle lingkungan yang positif, mudah"an anakku juga bisa kaya anaknya mas Yo, pinter dan juara
BalasHapusMasyaAllah anak hebat,berani mengambil keputusan unt mengikuti lomba dan bersemangat mengupayakan yg terbaik...ini ortunya juga sudah pasti hebat
BalasHapusAlhamdulillah ya.. Si Sulung meski baru kelas 4 tapi sudah bisa menangkap pelajaran kelas 5 dan 6. Alhamdulillah Semua terlewati dan AKhirny biasa Bawa pulang hadiah ya. Selamat Y Kakak!
BalasHapusWah, alhamdulillah... Selamat ya pak dan ananda. Semoga semakin sukses lagi ke depannya. MasyaAllah pengalamannya berharga sekali. Pasti berkesan mendalam bagi ananda kelak ketika dewasa...
BalasHapuswah seru ya mendampingi anak-anak ikut olimpiade IPA, kebayang deh bagaimana tegangnya, semoga semakin sukses
BalasHapusWah jadi inget waktu saya dulu ikut olimpiade mtk pas sd, pengen banget didampingi begitu. Keren banget liat orangtua yang selalu support anaknya
BalasHapusSelamat pak, yey! Ceritanya bisa buat bekal saya sebagai mama muda bagaimana mendidik dan mendampingi anak saat mengikuti perlombaan hehe
BalasHapusWah keren. Masha Allah tabarakallah. Butuh telaten ya. Jadi nostalgia, kalau aku dulu sering join olimpiade matematika SMP tp ga pernah menang sih 😂 cuma jd jalan2 ke luar kota sering. Pengalaman tersendiri bagi kita dan pendampingnya.
BalasHapusDisaat anak-anak merdeka belajar dan berkesempatan mengembangkan diri, orangtua tinggal memfasilitasi dan memotivasi. Berbahagia dengan tumbuh kembang anak ya Pak.
BalasHapusWah, seru ya pengalamannya mendampingi putranya ikut olimpiade IPA. Apalagi hingga masuk final. PAsti bangga banget ya... SAya dulu juga punya pengalaman menemani anak ikut olimpiade matematika. Walaupun capek tapi seneng banget bisa dekat sama anak. btw, menanamkan jiwa kompetitif sejak dini itu penting lho...
BalasHapusWidih, bangga banget kalau anak didik kita ada yang berprestasi begini ya, Pak. Selamat, Pak.
BalasHapus