Wisata satu ini memiliki lingkungan bersejarah yang memancarkan pesona masa lalu kuno yang mengajak siapa pun seolah bernostalgia. Dengan bangunan bersejarah, atraksi, dan landmark yang bisa dijelajahi, dijamin Anda tidak akan merasa bosan mengunjungi Kota Tua Jakarta.
Daya Tarik Kota Tua Jakarta
Sumber: (https://www.99.co/blog/indonesia/sejarah-kota-tua-jakarta/)
Kota Tua Jakarta adalah sebuah wisata atau kawasan yang dikenal sebagai Oud Batavia, Benedenstad atau Kota Lama. Situs ini berisi struktur bergaya Belanda yang sebagian besar berasal dari abad ke-17 ketika kota pelabuhan ini menjadi markas besar VOC di Asia pada masa kejayaannya.
Dahulunya, tempat ini juga menjadi pusat perdagangan rempah-rempah yang membentang seluas 1,3 kilometer persegi di Jakarta Utara dan Jakarta Barat. Berikut adalah beberapa hal yang membuat Kota Tua Jakarta menarik :
1. Dipenuhi Dengan Bangunan Bersejarah Belanda
Mengunjungi Kota Tua Jakarta seolah akan membawa Anda kembali ke hampir lima ratus tahun lalu. Dahulunya, wilayah Kota Tua Jakarta merupakan sebuah pusat perdagangan. Di sinilah awal kolonialis Belanda mendirikan basisnya.
Setelah itu, wilayah ini diubah menjadi kota metropolitan modern dan dikenal dengan Jakarta yang sekarang. Sebagian besar kenangan Kota Tua bisa dilihat dari gedung-gedung tua yang berdiri di sekitarnya.
Beberapa di antara bangunan itu ada yang perlahan rusak, sementara yang lain berubah menjadi museum, kantor, dan gudang.
2. Dekat Dengan Museum Sejarah Jakarta
Saat Anda berkeliling area Kota Tua Jakarta, jangan lupa untuk memperhatikan gaya arsitektur yang ada di sekitar wisata. Beberapa di antaranya bukan hanya bangunan Belanda yang ada dn saling berjejer, namun juga ada bangunan berarsitektur Cina.
Anda juga bisa mengunjungi bekas Balai Kota Batavia, yang sekarang menjadi Museum Sejarah Jakarta. Di museum ini, ada banyak benda-benda bersejarah yang bisa diamati dan dieksplorasi.
Selain itu, Kota Tua Jakarta juga dekat dengan Masjid Luar Batang yang merupakan salah satu masjid tertua di Jakarta. Ke mana pun Anda pergi di Kota Tua, pasti akan menemukan sejarah yang menarik di setiap belokan dan sudutnya.
3. Menyusuri Bangunan Penuh Bersejarah
Ketika mengunjungi Kota Tua Jakarta, jangan lupa juga untuk mengunjungi bekas alun-alun utama Batavia. Di sini, Anda akan menemukan bangunan bekas pemerintahan dan bangunan vital lainnya di masa lalu.
Bekas Alun-alun Batavia ini menyimpan sejarah kelam karena merupakan tempat eksekusi bagi para tahanan selama abad ke-17-18. Banyak bangunan di kawasan ini yang memiliki sejarah panjang dan menarik untuk dieksplorasi atau dijadikan latar foto.
Tertarik untuk menjelajahi destinasi wisata di Jakarta namun bingung hendak menginap di mana? Cari saja hanya di aplikasi Pegipegi dengan mengunduhnya langsung di PlayStore atau App Store. Ada banyak hotel Jakarta rekomendasi Pegipegi yang bisa dibooking.
Selain itu, Pegipegi juga memiliki banyak sekali promo hotel yang sayang jika dilewatkan! Ayo, unduh aplikasi Pegipegi sekarang dan dapatkan banyak promo hotelnya!
Referensi :https://www.ngetrip.my.id/2021/11/wisata-kota-tua-jakarta.html
Tidak bisa dipungkiri memang bahwa wisata yang satu ini memang menjadi salah satu landmark dari Jakarta... Apalagi bagi siswa-siswa yang ada di sana, tempat ini sering dijadiin studi tour yang keren..
BalasHapusIya Bang, relate tuh sama pelajaran sejarah. Memang jadi bagus sih belajar sejarah dari tempatnya langsung, ya
HapusKota tua ini tempat yang pas untuk bersepeda santai dengan keluarga dan teman-teman. Pemandangan yang indah juga cocok dijadiin spot foto ala-ala vintage
BalasHapusSetuju Bang Andri. Bersantai sembari bersepeda atau hunting spot photo untuk Instagram bisa banget dilakukan di Kota Tua
HapusDulu ke Jakarta belum sempat wisata ke kota tua karena waktu itu ya fokus ke kerjaan. Padahal udah pengen banget waktu itu
BalasHapusJangan lupa akhir pekannya, Kak Anggi buat ke Kota Tua. Healing setelah berjibaku dengan pekerjaan cocok juga di Kota Tua ini
HapusSebelum pulang kampung sempet main ke Kota Tua. Tapi karena ga ada guide jadi berasa buang-buang waktu. Giliran pas mau masuk ke museum ternyata udah tutup. Gagal deh menikmati semua sudut bersejarah nya.
BalasHapus