Menjaga kelestarian alam di sekitar adalah tanggung jawab kita bersama. Apa yang harus dilakukan dan bagaimana cara memulainya mungkin menjadi pertanyaan sebagian orang yang ingin turut andil, tapi belum paham dengan langkah-langkahnya.
Salah satu kuncinya adalah dengan belajar cara menjaga alam dari mana pun, termasuk dari negara-negara lain yang juga concern dengan kegiatan menjaga kelestarian alamnya. Sebut saja Jepang, yang selain berkonsentrasi di negaranya sendiri dalam menjaga alam, tapi juga mendirikan organisasi OISCA yang ada di beberapa negara, termasuk Indonesia.
OISCA sendiri adalah organisasi internasional nir laba yang berpusat di Jepang dan mempunyai banyak kantor yang beroperasi di banyak negara, di mana salah satunya di Sukabumi, Indonesia. OISCA banyak berkecimpung dalam bidang budaya berkarya, termasuk dalam hal menjaga kelestarian alam
4 Cara Menjaga Kelestarian Lingkungan ala OISCA
Bersyukur sekali bisa membawa anak-anak didik ke OISCA Sukabumi Training Center yang berada di daerah Cikembar. Di sana kita banyak belajar tentang bagaimana mereka mengampanyekan untuk bersama-sama menjaga lingkungan.
Salah satu sasaran dari OISCA ini memang anak-anak sekolah, mulai dari dasar sampai lanjutan. Untuk itu, OISCA sudah banyak bekerja sama dengan sekolah-sekolah yang berada di wilayah Sukabumi, baik kota maupun kabupaten.
Ketika berkunjung ke OISCA ini, tim dari sekolah kita diperkenalkan dan diajarkan bagaimana dan apa yang harus dilakukan untuk memulai langkah menjaga alam dari diri kita sendiri dan nantinya bisa berlanjut memberikan dampak positif bagi sekitar dan bisa mengajak yang lainnya untuk bergabung dalam program pelestarian alam.
Dari Kang Sandi yang menjadi tour guide kita selama kunjungan ke OISCA Sukabumi, banyak pengetahuan yang dapat kita serap yang nantinya bisa kita aplikasikan di lingkungan masing-masing. Beberapa di antara yang dapat disimpulkan dari cara menjaga lingkungan di OISCA, di antaranya:
Menanam Tumbuhan Secara Organik
Di OISCA Sukabumi banyak sekali ditanam tanaman-tanaman, baik jenis sayuran maupun buah-buahan. Salah satu yang luar biasa adalah bahwa seluruh tanaman tersebut ditanam dengan cara organik.
Salah satu indikasi menanam secara organik adalah bahwa proses pemupukannya tidak menggunakan pupuk sintetis sama sekali. Pupuk yang digunakan pupuk kandang dan pupuk cair hasil dari daur ulang sampah organik.
Pupuk kandang pun mereka dapatkan dari kotoran sapi dan kambing yang ada di peternakan OISCA, sedangkan pupuk cair mereka dapatkan dari pengolahan sampah organik yang juga dibuat di sana. Jadi tidak mengeluarkan dana sama sekali dalam hal pembelian pupuk ini, murni dari daur ulang sampah.
Mendaur Ulang Baik Sampah Organik Maupun Non Organik
Biasanya kita mengenal proses daur ulang atau recycle untuk sampah non organik saja, karena lebih simpel dan tak mudah busuk. Tetapi di OISCA, baik sampah organik maupun non organik keduanya dapat didaur ulang untuk dijadikan bahan-bahan yang berguna dalam bentuk lainnya.
Salah satu hasil daur ulang sampah organik yang dikembangkan di OISCA adalah pembuatan pupuk. Biasanya kita mengenal pupuk kandang sebagai bentuk pemanfaatan kotoran hewan, tetapi dengan pengembangan pengetahuan, ternyata sampah-sampah buangan lain seperti nasi yang basi, kulit kerang, bahkan gabah beras pun bisa didaur ulang dan menjadi pupuk yang sangat berguna untuk tanaman.
Menggunakan Kembali Sampah Yang Dapat Dikreasikan Dalam Bentuk Lain
Proses reuse atau penggunaan kembali sampah-sampah yang dapat dimanfaatkan dalam bentuk lain sangat membutuhkan kreativitas dari kita. Di OISCA, di setiap sudut lingkungan sekitarnya sangat banyak barang-barang yang digunakan dari sampah, khususnya sampah non organik. Contoh reuse di sini seperti tempat-tempat sampah yang dibuat dari susunan botol air minum kemasan.
Dari contoh pembuatan tempat sampah yang berbahan dasar botol air minum kemasan kita dapat mengetahui bahwa kreativitas sangat diperlukan. So, kuncinya adalah jangan berhenti belajar untuk terus mencari informasi dan ilmu-ilmu yang berhubungan dengan reuse maupun recycle.
Ajak Orang-orang di Sekitar Untuk Bergabung
Setelah mempunyai ilmu dan pengetahuan tentang tahapan-tahapan dalam menjaga lingkungan sekitar, jangan lupa untuk mengajak orang lain untuk bergabung dalam program kebaikan ini, program yang tidak hanya akan memberikan manfaat untuk kita sendiri tetapi juga akan berimbas positif bagi yang lainnya.
Itulah mengapa salah satu target kerja sama OISCA adalah guru dan para siswanya, karena guru dan siswa adalah salah satu kelompok yang dapat menjadi pilot agen peubah yang dapat memberikan dampak positif dan juga mengajak yang lain menjaga lingkungan sekolah dan juga di lingkungan sekitarnya.
Mengenal OISCA, Organisasi Nirlaba Dari Jepang Yang Concern Terhadap Lingkungan
OISCA adalah singkatan dari Organization for Industrial, Spiritual and Cultural Advancement yang merupakan organisasi organisasi non profit yang berpusat di Jepang. Dalam perkembangannya, OISCA membuka cabang di beberapa negara Amerika Latin dan Asia Pasifik, termasuk di Indonesia.
OISCA sendiri telah berdiri semenjak tahun 1961 oleh Dr. Yonosuke Nakano. Untuk Indonesia sendiri, OISCA mulai mengadakan kerja sama dengan pada tahun 1979.
Selain fokus pada masalah isu lingkungan hidup, OISCA juga bergerak pada bidang pelatihan pertanian, peternakan, dan juga keterampilan-keterampilan lainnya seperti keterampilan meubeler. Untuk teman-teman yang tertarik belajar di OISCA, bisa sekali belajar di OISCA Sukabumi training center yang beralamat di jalan Cikembar, Kabupaten Sukabumi.
Untuk teman-teman yang berdomisili di Jawa Tengah, OISCA ternyata juga memiliki pusat pelatihan di daerah Karang Anyar. Walaupun letaknya ada di Jawa Barat dan Jawa Tengah, tapi teman-teman dari daerah lain pun bisa ternyata untuk mendaftar dan bergabung dengan OISCA Training Center ini.
Sewaktu berkunjung ke OISCA Sukabumi, sempat juga bertemu para traine yang ternyata memang tidak hanya dari Sukabumi saja, tetapi juga dari daerah-daerah lain di Indonesia, bahkan ada di antaranya yang berasal dari daerah Papua. Senangnya melihat para pemuda yang menimba ilmu pengetahuan dan belajar keterampilan dengan memperhatikan keberlangsungan dan kelestarian alam di OISCA ini.
Dari OISCA Jepang kita belajar bahwa memberikan dampak baik termasuk dalam hal pengelolaan sampah dan menjaga alam itu tidak hanya untuk kita sendiri, tetapi akan sangat maksimal jika kita bersama-sama menjaga alam untuk keberlangsungan hidup kita yang lebih baik. Mari bergerak bersama untuk menjaga lingkungan sekitar kita, mulai dari diri sendiri, mulai dari lingkungan sekitar, dan mulai dari sekarang!.
Belajar menjaga alam sejak dini memang bagus banget. Hal-hal kecil sudah bisa ditanamkan ke anak-anak, seperti buang sampah pada tempatnya, dimanapun berada. Ini penting banget. Coz aku prihatin lihat orang pada buang sampah seenaknya di jalanan palagi kalo habis ada event. Kalo di kotaku, hampir tiap weekend ada event, dan kalo paginya aku lewat sana, pasti jalanannya penuh sampah dan terlihat para ibu tukang sapu jalanan harus bekerja lebih keras lagi membersihkan sampah. Jadi curcol. Wkwkwk.
BalasHapusAku baru dengar ada organisasi ini. Kira-kira di Bekasi ada juga gak ka? Program kerjanya bagus sekali
BalasHapusIndonesia harus belajar banyak dari negara maju seperti Jepang ini untuk pengelolaan sampah. Sebenarnya negara kita mampu, tapi ya itu, mindsetnya harus diperbaiki dulu. terutama oknum yang memiliki wewenangn
BalasHapusOrang Jepang benar-benar banyak menginspirasi dalam berbagai hal di lini kehidupan, keren bangettt
BalasHapusWah, aku baru tahu ada organisasi dari Jepang yang mengajarkan tentang bagaimana cara merawat alam. Jadi penasaran sama OISCA ini, tapi sayangnya adanya di Karanganyar. Semoga suatu saat bisa berkunjung juga ke OISCA
BalasHapusIni salah satu upaya aplikasi ekonomi sirkular kan ya? Secara praktis saya baru bisa yang pertama, tapi masih ga organik banget juga. Karena yang urus tanaman di rumah ayah, pakenya pupuk anorganik
BalasHapusKalau berbicara Jepang selalu bikin salut, apalagi dengan KAIZEN nya membuat orang Jepang makin semangat berinovasi dengan mengambil yang baik, mebuang yang buruk, dan menciptakan yang baru. Indonesia belum bisa mungkin karena penduduknya terlalu banyak
BalasHapusMenjaga kelestarian alam adalah tanggung jawab bersama. Kita bisa belajar dari negara tetangga seperti Jepang. Semoga organisasi nirlaba ini semakin sukses dalam mengembangkan program-program hijau.
BalasHapusOISCA...saya belum pernah kesana..padahal deket yaa ke cikembar paling 10 menitan... Sekolah anak saya rutin berkunjung kesana..termasuk anak saya pernah juga kesana..rekomended buat kunjungan ilmiah
BalasHapus