Salah satu yang ada dalam kurikulum merdeka yang saat ini baru diterapkan di Indonesia adalah adanya program profil pelajar Pancasila, di mana program ini diperkuat dalam bentuk sebuah projek yang disebut projek penguatan profil pelajar Pancasila atau biasa disingkat dengan P5. Ada 7 tema yang bisa dipilih dalam melaksanakan projek penguatan profil pelajar Pancasila ini yang dapat menyesuaikan dengan kebutuhan di sekolah masing-masing.
Apa itu Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila?
Projek penguatan profil Pancasila adalah kegiatan kegiatan projek yang bertujuan sebagai bentuk ikhtiar dalam mencapai kompetensi juga karakter yang sesuai dengan profil pelajar Pancasila yang meruju pada kompetensi standar kelulusan. Projek penguatan profil pelajar Pancasila termasuk dalam kegiatan kokurikuler di mana waktu dan pelaksanaannya tidak dipatok, alias fleksibel sesuai kurikulum seklah atau madrasah masing-masing.
7 Tema Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
Perubahan kurikulum adalah sebuah keniscayaan. Saat ini Indonesia masih sering kali bongkar pasang kurikulum yang diberlakukan di sekolah-sekolah dan juga madrasah.
Terakhir masih hangat tentang pemberlakuan kurikulum K-13 edisi revisi yang kemudian saat ini sedang proses penggantian dengan kurikulum terbaru yang disebut kurikulum merdeka. Kurikulum merdeka ini mulai diberlakukan oleh Mas Menteri Nadiem Makariem secara bertahap mulai tahun ajaran 2022/2023.
Dalam kurikulum merdeka ada beberapa unsur yang menjadi ciri khasnya, termasuk di dalamnya adalah projek penguatan profil pelajar Pancasila. Dalam projek penguatan profil pelajar Pancasila ada 7 tema yang bisa diaplikasikan sekolah atau madrasah, di antaranya:
- Tema Gaya Hidup Berkelanjutan
- Tema Kearifan Lokal
- Tema Bhineka Tunggal Ika
- Tema Membangun Jiwa dan Raga
- Tema Suara Demokrasi
- Tema Rekayasa Teknologi untuk Membangun NKRI
- Tema Kewirausahaan
Contoh Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
Salah satu contoh proyek penguatan profil pelajar Pancasila adalah yang dilakukan di MA Raudlotul Ulum Kadudampit Sukabumi. Tahun ini sekolah mengambil tema Kearifan Lokal. dari tema utama ini kemudian berkembang dan mengaitkan dengan tema-tema lainnya yang masih berkorelasi seperti tema kewirausahaan.
Tema kearifan lokal yang diambil oleh MA Raudlotul Ulum adalah drama adat mapag panganten. Mapag panganten sendiri adalah radisi dalam suku sunda dalam menyambut keluarga calon pengantin pria yang datang ke rumah calon pengantin perempuan di hari pernikahan.
Adat Mapag Panganten
Acara mapag panganten melibatkan beberapa hal utama mulai dari panata acara, ki lengser, dan juga tarian penyambut pengantin. Untuk meluaskan tema mapag panganten ini, Madrasah yang sudah berdiri sejak 2007 ini mengaitkan dengan tema kewirausahaan dengan belajar membuat WO atau Wedding Organizer.
Dengan perpaduan tema kearifan lokal dan kewirausahaan, anak-anak tidak hanya mengenal tentang budaya mapag panganten, tetapi juga belajar bagaimana meng-handle sebuah acara resepsi pernikahan mulai dari upacara adatnya sampai vendor-vendor yang dibutuhkan mulai dari make up sampai penataan konsumsi, semuanya diperhitungkan.
Secara garis besar, acara drama yang ada dalam mapag panganten dalam projek penguatan profil pelajar Pancasila di MA Raudlotul Ulum terdiri dari
- Penyambutan keluarga calon pengantin oleh pembawa acara
- Penampilan ki lengser
- Penampilan tari penyambutan
- Penyambutan keluarga calon pengantin laki-laki oleh keluarga calon perempuan
- Pembacaan Quran
- Serah terima calon pengantin
- Akad nikah
- Tradisi saweran
- Nasihat pernikahan
- Hiburan
Prinsip dan Hikmah dari Program Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila Dengan Tema Kearifan Lokal Mapag Panganten
Prinsip dalam melaksanakan projek penguatan profil pelajar Pancasila adalah dengan melibatkan seluruh siswa dan juga guru. Siswa bisa dibentuk kelompok atau per kelas dalam melaksanakan projek ini.
Dalam persiapan dan pelaksanaan projek penguatan profil pelajar Pancasila, guru bertugas menjadi tutor atas pembimbing siswa di setiap kelompok atau kelas sesuai dengan tupoksinya masing-masing Keberadaan guru sebagai tutor projek dimaksudkan agar pelaksanaan projek ini lebih terarah dengan adanya bimbingan guru.
Banyak hikmah yang bisa diambil dari pelaksanaan kegiatan P5 ini seperti yang dilaksanakan di MA Raudlotul Ulum dengan tema kearifan lokalnya. Beberapa di antaranya adalah siswa dapat mengenal adat istiadat bagaimana prosesi menyambut keluarga calon pengantin pria dalam adat sunda, selain itu, dengan diperkuat dengan tema kewirausahaan dalam bentuk Wedding Organizer, para siswa sangat terlihat potensi-potensi yang dimilikinya dan tentu ini menjadi harapan bapak ibu guru di dunia pendidikan melihat anak-anak didiknya berkembang dengan luar biasa positifnya.
Selain masalah pengenalan budaya dan juga penguatan leadership, beberapa manfaat yang nampak dalam acara projek penguatan profil pelajar pancasila seperti
- Skill komunikasi para siswa sangat terasah ketika didaulat menjadi pembawa acara, perwakilan keluarga untuk serah terima, dan juga saat memberikan nasihat pernikahan. Semua bentuk komunikasi dalam program P5 ini dibawakan dalam 4 bahasa, yaitu Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Bahasa Arab, dan Bahasa Sunda
- Skill acting dalam mengambil peran drama mulai dari menjadi orang tua, pengantin, petugas KUA, saksi pernikahan, sampai menjadi Ki Lengser
- Skill di bidang kuliner diasah dalam menyiapkan konsumsi untuk para tamu undangan. Para siswa ditantang untuk kreatif membuat hidangan dengan budget terbatas tapi bisa menyajikan hidangan yang dapat memenuhi gizi
- Skill prakarya dan wirausaha sangat terlihat ketika anak-anak belajar membuat janur kuning, dekorasi ruangan, seserahan, sampai belajar make up sendiri
- Skill seni tari dan suara juga terasah dengan penampilan tari penyambut pengantin dan hiburan lagu-lagu dengan menggunakan 4 bahasa, mulai dari Bahasa Indonesia, Inggris, Arab, sampai Bahasa Sunda
Banyak hal positif dari pelaksanaan proyek penguatan profil pelajar Pancasila ini. Butuh effort yang luar biasa baik dari siswa maupun dari guru yang menjadi tutor dalam memberdayakan setiap potensi anak didik di program P5 ini, tetapi hasilnya memang berbanding lurus dengan terlihatnya potensi-potensi yang luar biasa dari para siswa dalam berkarya dalam setiap tugas yang telah diterimanya.
Mudah-mudahan dengan adanya program projek penguatan profil pelajar Pancasila atau P5 ini bisa menjadi ikhtiar kita menuju momen cara belajar yang baik, sehingga anak mendapatkan pengalaman yang mengesankan, menggembirakan, dan menjadi momen-momen tak terlupakan dan penuh makna selama belajar di sekolah atau madrasah.
Ah suka deh kurikulum sekarang. Meski banyak ortu yang ngeluh ribet. Tapi menurutku ini waktunya untuk bisa mengasah skill anak secara holistik. Nggak hanya duduk diam dan mendengarkan. Suka aku liatnya yang hands on learning, praktek dan trial error secara langsung. Semangat anak-anak dan pak bu guru ^^
BalasHapusKurikulum merdeka ini kreatif ya, walaupun saya sempat kaget tapi senang juga, anak jadi lebih kreatif, dua minggu terakhir tentang kearifan lokal, dari mulai membangun kebaisaan, mengenal makanan dan minuman tradisioanl hingga membuat miniatur rumah adat, tergantung kelasnya juga
BalasHapusAnak sulun membuat miniatur rumah adat, walaupun banyak kurangnya, tapi paling ga mereka berusaha untuk membuat konsep, sedangkan anak tengah membuat makanan tradisional, kegiatan yang lain hampir sama sih
wah menarik banget ada pelajaran praktiknya ya mas yonal...jadi kayak main teater atau drama tapi kali ini ngusung konsep kearifan lokal di bab pernikahan...kalau disampaikannya pake banyak bahasa jadi kelihatan wah banget...keren..ada 3 bahasa asing dan 1 bahasa sunda...sekaligus mengenalkan budaya juga nih jika diunggah ke channel youtube jadi penonton dari daerah lain maupun negara lain bisa tahu adat istiadat pengantin sunda juga hehhe
BalasHapusalhamdulillah... apresiasi yang tinggi buat anak anak kelas 12 MA Raudlotul Ulum,, hari ini boleh dikatakan latihan,, beberapa tahun kemudian akan berperan dengan sesungguhnya...
BalasHapus