Kelas akhir di Madrasah Aliyah baru saja melaksanakan Asesmen Madrasah, salah satu contoh asesmen pembelajaran uang dilaksanakan pada kurikulum merdeka. Asesmen madrasah ini dilaksanakan pada akhir tahun pelajaran di kelas 12 sebagai pengganti Ujian Nasional dan atau Ujian Akhir pada masa kurikulum 2013.
Contoh Asesmen Pembelajaran pada Kurikulum Merdeka
Proses pemberian nilai kepada para siswa mempunyai nama-nama yang beragam sesuai dengan kurikulum yang berlaku pada masanya. Teman-teman mungkin ada yang pernah mengalami semisal THB (tes hasil belajar) dan juga Ebtanas (Evaluasi Belajar Tahap Akhir Nasional) pada masa-masa tahun 90 akhir dan awal tahun 2000-an.
Terakhir sebelum dihapus pemerintah ada Ujian Nasional atau UN yang menjadi proses ujian untuk kelas akhir di setiap jenjang pendidikan mulai dari SD sampai SMA. Di kurikulum merdeka, UN akhirnya ditiadakan sama sekali, namun bukan berarti kelas akhir tidak mengalami ujian akhir sebelum lulus, mereka tetap dinilai dengan mekanisme yang berbeda dengan sistem pada Ujian nasional.
Penilaian kelas akhir pada kurikulum merdeka saat ini dikenal dengan istilah Asesmen sekolah atau asesmen madrsah. Baik asesmen sekolah maupun asesmen madrasah adalah contoh asesmen pembelajaran sistem pelaksanaannya diserahkan kepada lembaga pendidikan masing-masing menyesuaikan dengan kebutuhan dan kebijakan.
Selain asesmen madrasah dan asesmen sekolah, berikut contoh asesmen pembelajaran lainnya yang ada dalam kurikulum merdeka
1. Asesmen Formatif
Asesmen formatif ini adalah contoh asesmen pembelajaran pada kurikulum merdeka yang dilakukan di akhir pembelajaran sebagai bentuk umpan balik kepada guru maupun kepada siswa untuk memperbaiki proses pembelajaran. Dulu asesmen formatif ini dikenal dengan istilah ulangan harian atau penilaian harian pada kurikulum 2013.
Selain di akhir pembelajaran, asesmen formatif ini bisa dilakukan di awal maupun di tengah pembelajaran karena memang sifatnya sebagai umpan balik untuk kedua belah pihak, baik guru maupun murid. Asesmen formatif ini juga sangat dianjurkan dilakukan oleh guru sebagai bentuk pembelajaran yang mengutamakan proses dari pada hasil.
2. Asesmen Sumatif
Jika asesmen formatif di kenal dengan ulangan harian pada kurikulum sebelumnya, maka asesmen sumatif ini adalah pengganti istilah untuk PAS atau penilaian akhir semester. Asesmen sumatif ini dilaksanakan untuk mengukur ketercapaian pembelajaran siswa secara keseluruhan sehingga asesmen ini dilaksanakan setelah semua pembelajaran telah tersampaikan di akhir semester atau di akhir tahun pembelajaran.
Nilai-nilai pada asesmen formatif dan asesmen sumatif selanjutnya dikalkulasikan untuk menjadi nilai pada rapor atau buku laporan penilaian siswa yang nantinya dijadikan laporan kepada orang tua atau wali siswa. Jika siswa telah tuntas dalam melaksanakan ketercepaian pembelajaran pada semester atau akhir tahun pembelajaran, maka siswa tersebut dapat melanjutkan ke jenjang atau kelas di atasnya.
Bentuk-bentuk Asesmen Pembelajaran
Kalau dulu jenis penilaian berfokus pada tes base on paper, saat ini bentuk-bentuk asesmen lebih variatif menyesuaikan dengan materi pada pembelajaran yang sedang diampu. Ragam bentuk asesmen ini memudahkan guru dalam menyiapkan apa-apa yang dijadikan bahan asesmen yang sesuai dengan tema pelajaran.
Beberapa bentuk asesmen pembelajaran yang bisa dilakukan guru selain tes tulis contohnya:
1. Tes Praktik
Asesmen berupa tes praktik bisa dilakukan untuk pelajaran-pelajaran yang sesuai seperti mata pelajaran Pendidikan Olahraga, Prakarya, IPA dan Seni Budaya dan Keterampilan (SBK). Asesmen ini dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh keterampilan siswa dalam mempraktikan teori-teori yang sudah diajarkan oleh guru.
2. Proyek
Asesmen proyek biasanya berupa kelompok yang dibuatkan guru di satu kelas. Kemudian guru memberikan tugas proyek yang membutuhkan perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporan. pelaporan dalam asesmen proyek ini bisa dalam bentuk tulisan atau lisan.
Untuk pelaksanaan asesmen proyek sendiri bisa dilaksanakan baik di dalam kelas maupun di luar kelas, menyesuaikan dengan jenis proyek yang diberikan oleh guru.
3. Portofolio
Asesmen portofolio dilakukan oleh guru berupa kumpulan data-data penilaian siswa pada periode tertentu seperti satu semester. Protofolio ini sistemnya memang berkelanjutan dan bersifat reflektif-integratif. Asesmen portofolio ini harus menggunakan bukti-bukti relevan dengan kompetensi siswa itu sendiri.
Perubahan Demi Perubahan Kurikulum di Indonesia
Asesmen madrasah sebagai salah satu contoh asesmen pembelajaran adalah salah efek dari perubahan kurikulum yang sering terjadi di Indonesia. Bentuk pemberian nilai mulai dari kita kenal dengan tes, ujian, penilaian, dan asesmen adalah penamaan-penamaan yang mengikuti kaidah penamaan sesuai dengan nama kurikulum yang berlaku.
Perubahan itu memang keniscayaan dalam kurikulum di Indonesia. Semua perubahan itu dilakukan itu memperbaiki aspek-aspek pendidikan dari waktu ke waktu di negeri ini. Namun yang masih menjadi PR adalah sosialisasi tentang perubahan dari satu kurikulum satu ke kurikulum lainnya agar para guru memahami apa saja perbedaannya. Jangan sampai perubahan ini hanya dipahami sebagai perubahan nama saja tanpa memahami perubahan-perubahan intinya.
Posting Komentar
Posting Komentar