5 Cara Mengurangi Sampah di Sekolah

9 komentar
Tips untuk Mengurangi Sampah di Sekolah

Masalah sampah di negeri kita tidak ada habis-habisnya, termasuk di lingkungan pendidikan seperti sekolah. Untuk itu sangat perlu untuk mengetahui cara mengurangi sampah di sekolah dan menjaga lingkungan sekolah agar lembaga pendidikan hadir menjadi tempat yang nyaman untuk semua warganya.

Untuk mengurangi sampah di sekolah butuh kerja sama antar warga sekolah baik guru, murid, bahkan orang tua  atau wali siswa. Jika dikerjakan secara parsial akan sangat sulit mencapai cita-cita untuk menciptakan suasana sekolah yang bersih dan terbebas dari sampah.

Ini Dia Cara Mengurangi Sampah di Sekolah yang Bisa Kita Lakukan

Sekolah sebagai lembaga pendidikan tidak hanya menjadi tempat untuk mempelajari pelajaran-pelajaran secara formal kedinasan, lebih dari itu sekolah juga mempunyai fungsi lain yang salah satunya harus menjadi tempat untuk para siswa belajar juga kepedulian terhadap lingkungan.

Sampah termasuk isu lingkungan yang masih menjadi PR bersama di negeri kita. Untuk itu sekolah harus hadir sebagai salah satu garda terdepan yang mensosialisasikan tentang penanganan sampah ini. Mudah-mudahan dari kebiasaan positif yang dihadirkan sekolah tentang penanganan dan cara mengurangi sampah di sekolah akan berlanjut di lingkungan masing-masing para siswa dan menjadi habit di mana pun mereka berada. 

Ada banyak cara yang bisa dilakukan sekolah dalam mengkampanyekan pengurangan sampah di sekolah. Beberapa di antaranya akan kita bahas satu per satu.

bank sampah di sekolah

1. Kampanye Pengurangan Sampah Secara Rutin

Untuk menciptakan kebiasaan positif pengurangan sampah di sekolah salah satu cara yang bisa dilakukan adalah dengan selalu mengkampanyekan program tersebut secara rutin. Sosialisasi pengurangan sampah bisa dilakukan seperti dalam amanat upacara setiap awal pekan oleh pembina upacara.

Banyak materi yang bisa disampaikan dalam sosialisasi pengurangan sampah seperti mengenalkan jenis sampah pada anak-anak baik sampah organik dan non organik serta cara-cara mengurangi kedua jenis sampah tersebut.

2. Piket Bersih-bersih Lingkungan 

Program piket bersih-bersih di lingkungan sekolah juga bisa menjadi salah satu program dalam mengurangi sampah di sekolah. Program ini bisa melibatkan guru dan murid dalam praktiknya setiap hari.

Di Kabupaten Sukabumi contoh sekolah yang melaksanakan program ini adalah MI Cisarua di Kecamatan Kadudampit. Setiap paginya sebelum masuk kelas melaksanakan pembelajaran, para guru dan para siswa kompak melaksanakan bersih-bersih terlebih dahulu di lingkungan sekitar sekolah. Program ini sangat positif sekali, selain untuk mengurangi sampah juga semakin menguatkan ikatan antara guru san siswa.

3. Mengadakan Bank Sampah

Sekolah yang memiliki bang sampah tidak hanya akan mengurangi sampah di sekolah, tetapi para siswa dan orang tua juga akan terlibat dalam proses pengurangan sampah di rumahnya masing-masing. 

Teknis bank sampah adalah dengan cara para siswa menyetorkan sampah non organik dari rumah atau lingkungan sekitarnya ke bank sampah sekolah untuk ditabung. Selanjutnya sekolah bisa mendata setiap tabungan sampah siswa dan selanjutnya sampah yang sudah terkumpul bisa dijual ke pengepul. Uang yang terkumpul dari hasil penjualan bisa dikembalikan ke siswa juga digunakan beberapa persen untuk pengurus bank sampah dan juga kemajuan bank sampah itu sendiri.

Praktik bank sampah di sekolah akan menjadi contoh praktik pengelolaan sampah berbasis ekonomi sirkular, di mana sampah bisa berkurang dan bahkan bisa menjadi ladang penghasilan dari pengelolaannya.

4. Pembiasaan Anak untuk Membawa Bekal Makanan dari Rumah

Sekolah yang memiliki program pembiasaan anak membawa bekal dari rumah akan memiliki beberapa benefit selain mengurangi sampah di lingkungan sekolah. Manfaat lain tersebut adalah dengan terjaminnya gizi makanan yang dikonsumsi anak-anak yang dibuat atau disiapkan oleh orang tua mereka dibandingkan dengan jajanan yang ada di sekitar sekolah.

Dalam hal pengurangan sampah yang berkaitan dengan membawa bekal dari rumah ini akan meminimalisasi jajan anak-anak di sekolah yang pada umumnya jajanan tersebut meninggalkan jejak sampah dari kemasan-kemasan jajanan.

5. Pembiasaan Anak untuk Membawa Air Minum di Tumbler

Selain pembiasaan membawa bekal makanan, siswa juga bisa dibiasakan untuk membawa minum dari rumah menggunakan tumbler atau botol minuman. Siswa yang membawa minuman di tumbler sedikit banyaknya akan mengurangi dari jajan minuman yang pada kenyataannya menjadi salah satu penyumbang sampah dari kemasan minuman tersebut.

Bebaskan Masalah Sampah di Sekolah dengan Mengurangi dan Mengelolanya

masalah sampah

Sekolah akan menjadi tempat belajar yang nyaman jika menjadi tempat yang bersih dan bebas dari sampah. Untuk itu penting bersinergi semua warga sekolah mulai dari kepala sekolah, guru, murid, bahkan orang tua untuk bekerja sama dalam hal mengurangi dan mengelola sampah.

Terlebih untuk umat Islam yang sudah diberi petunjuk oleh Nabi tentang pentingnya menjaga kebersihan di lingkungan kita. Banyak sekali hadis yang mengingatkan kita akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan, salah satunya seperti hadist yang diriwayatkan Imam Muslim

بُنِيَ الدِّيْنُ عَلَى النَّظَافَةِ
Agama itu didirikan atas kebersihan
Demikian 5 cara mengurangi sampah di sekolah yang sebaiknya kita tahu dan mengambil langkah untuk bekerja sama dalam setiap aksi positifnya. Mudah-mudahan dengan ikhtiar yang maksimal dan kerja sama yang solid antar warga sekolah dapat menjadikan sekolah menjadi tempat yang bersih dan juga nyaman untuk belajar dan bersosialisasi antar siswa, guru, dan warga sekolah lainnya.

Related Posts

9 komentar

  1. Keren juga yaa...program2 mengatasi sampahnya...bisa di ATM di sekolah yang lain nih kang

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamdulillah, mudah-mudahan bisa menjadi jalan untuk menjadi sekolah yang ramah lingkungan, ya, Bu

      Hapus
  2. DI sekolah anakku sekarang disediakan galon air mineral untuk isi ulang botol minum yang dibawa dari rumah, sedangkan jika mau belanja kue atau minum di kantin, diminta membawa tumbler dan kotak makan masing-masing dari rumah.

    BalasHapus
  3. Kalau lingkungan sekolah bersih, belajar juga jadi nyaman ya. Kesadaran itu perlu di jaga agar tidak ada lagi sampah berserakan. Siswa dan pihak sekolah harus sama-sama bekerja sama dalam menjaga lingkungan sekolah. Adanya bank sampah di sekolah juga jadi cara yang baik untuk mengelola sampah. Siswa jadi tahu mana sampah yang harus dikelola dan mana yang sulit didaur ulang.

    BalasHapus
  4. Sampah memang jadi salah satu penghasil sampah terbesar setelah rumah tangga ya. Makanya memang jumlah sampah di sekolah harus ditekan agar nggak makin melomjak naik. Sekarang di sekolah anakku aja siswa diharuskan membawa bekal dan tumbler untuk mengurangi sampah. Sofar ini berjalan dengan baik.

    BalasHapus
  5. Beberapa sekolah sepertinya sudah mulai menerapkan ini ya pak. Yang paling sering adalah anjuran membawa minum dari rumah

    BalasHapus
  6. Alhamdulillaah banget yaa aku bersyukur jg anakku bahkan nentengin sampah dari makanan yang dia makan dari sejak di atas motor sampe nyampe rumah (sekitar 8km) huhu terharuu banget, semua karena ajaran di sekolahnya soal sampah hahaha

    BalasHapus
  7. Di mana-mana sampah bisa jadi masalah. Namun, dengan pengelolaan yang baik, malah sampah bisa menambah penghasilan, termasuk untuk sekolah, ketika bisa mengelola bank sampah.

    BalasHapus
  8. Di sekolahku belum ada bank sampah pak, masih sistem ya udah buang aja hihi. Jadi mau coba untuk buat bank sampah deh, biar anak-anak juga diajarkan untuk mengelola dan memilah sampah

    BalasHapus

Posting Komentar