Hubungan Ilmu Kalam dengan Ilmu Filsafat dan Ilmu-ilmu Lainnya

3 komentar

Hubungan Ilmu Kalam dengan Ilmu Filsafat
Belajar ilmu kalam itu ternyata lumayan menarik, bisa tahu sejarah perkembangan pemikiran dalam Islam dalam sejarah lahirnya ilmu kalam sampai hubungan ilmu kalam dengan ilmu filsafat dan ilmu-ilmu lainnya.

Hal lain yang juga terasa dalam ilmu kalam adalah membuat kita semakin kritis dalam berfikir tanpa keluar dari koridor syari'at agama karena dalam ilmu kalam memang ada batasan argumentasi atau dalil yang digunakan yaitu dalil aqli dan dalil naqli atau penggunaan pemikiran akal yang disesuaikan dengan dalil tekstual dari Qur'an dan Hadist.

Luasnya bahasan ilmu kalam membuatnya mempunyai korelasi dengan ilmu-ilmu lainnya seperti hubungan ilmu kalam dengan ilmu filsafat dan juga ilmu-ilmu lainnya. Untuk itu kali ini kita akan membahas korelasi ilmu kalam ini dengan ilmu filsafat, tasawuf, dan juga fikih.

Hubungan Ilmu Kalam dengan Ilmu Filsafat, Tasawuf, dan Fikih

Belajar ilmu kalam dimulai dari makna atau definisi ilmu kalam. Hal ini penting agar kita paham benar untuk apa kita mempelajari ilmu yang sering disebut dengan teologi Islam ini.

Setelah memahami ilmu kalam sebagai ilmu proses berpikir dengan menggunakan akal pikiran dan logika ditambah penguatan data tekstual dari Qur'an dan Hadist, selanjutnya kita berlanjut pada tahapan lainnya seperti ruang lingkup pembahasan ilmu kalam. Selanjutnya kita juga dapat mempelajari hubungan ilmu kalam dengan ilmu-ilmu linnya seperti filsafat, tasawuf, dan juga fikih.

Hubungan Ilmu Kalam dengan Ilmu Tasawuf

1. Hubungan Ilmu Kalam dengan Ilmu Filsafat

Korelasi antara ilmu kalam dengan ilmu filsafat terletak pada pembahasan yang sama di bidang ketuhanan dan keagamaan. Kita memahami bahwa ilmu kalam adalah ilmu yang mempunyai fungsi dalam membahas keyakinan ajaran agama dengan mengindahkan nilai-nilai ketuhanan dan dalam ilmu filsafat Islam dapat dipahami juga konsentrasinya pada bahasan pembuktian intelektual dengan pengamatan dan kajian secara langsung sehingga didapatkan kebenaran secara rasional.

2. Hubungan Ilmu Kalam dengan Ilmu Tasawuf

Baik ilmu kalam maupun ilmu tasawuf membahas hal yang sama, yaitu masalah ketuhanan. Dalam ilmu kalam, konsep ketuhanan dibahas dari sudut pandang segala sesuatu yang berhubungan dengan-Nya, sedangkan dalam ilmu tasawuf bahasannya berkonsentrasi pada pendekatan terhadap-Nya.

3. Hubungan Ilmu Kalam dengan Ilmu Fikih

Ilmu kalam adalah ilmu yang memperkuat eksistensi ilmu fikih, dengan kata lain ilmu kalam ini adalah ilmu yang menguatkan akidah dan syariat. Dalam penjabaran lebih luas kita pahami bahwa ilmu kalam adalah ilmu yang mempunyai bahasan tentang hal-hal akidah imani, sedangkan fikih mempunyai bahasan tentang ahkam al-amaliah atau hukum-hukum perbuatan lahiriyah, di mana dalam prosesnya hukum perbuatan ini didukung dan dikuatkan oleh hal-hal yang berhubungan dengan akidah. 

Relasi Ilmu dalam Mencari Kebenaran (Al-Haq)

ilmu kalam

Setiap ilmu berujung dalam pencarian kebenaran, begitupun dengan ilmu kalam, filsafat, tasawuf, dan juga ilmu fikih. Perbedaannya hanya pada metode, cara, atau jalan yang ditempuh untuk mencapai al-haq ini.

Ilmu kalam berfokus pada penalaran pikiran yang dipadukan dengan data tekstual, kemudian ilmu filsafat membahas kebenaran secara spekulatif berdasarkan pemikiran yang universal dan radikal, sedangkan ilmu tasawuf menggunakan pendekatan mata hati dalam untuk mencapai kebenaran sejatinya.  Pada dasarnya ketiga ilmu ini adalah ilmu yang membahas pencarian yang gaib namun dipercaya sebagai kebenaran terjauh untuk dapat dijangkau dengan metodenya masing-masing.

Mudah-mudahan dengan memahami hubungan ilmu kalam dengan ilmu filsafat, tasawuf, dan juga fikih, kita sebagai pembelajar semakin memahami eksistensi ilmu kalam untuk digunakan supaya akidah dan keimanan kita pada Allah semakin kuat dengan memberdayakan akal pikiran dan juga memaksimalkan kita dalam memahami data tekstual pendukung dari Qur'an dan juga Hadist.

Related Posts

3 komentar

  1. Masya Allah sekali ya pak ilmu kalam itu luas dan saling bersinergi dengan ilmu lainnya. Makin luas kita pelajari ilmu Allah, berada semakin kecil wawasan kita dihadapanNya

    BalasHapus
  2. artikel yang sangat bermanfaat, terimakasih sudah berbagi :)

    BalasHapus
  3. Menurut saya kesimpulan dari ini adalah
    Fokus teologi (ilmu kalam), logika (filsafat), spiritualitas (tasawuf), hukum (fikih), dan salah satu tujuannya adalah memperkuat iman.

    BalasHapus

Posting Komentar