Kolaborasi Guru dan Murid Membuat Buku Antologi Puisi

Posting Komentar
Buku Antologi Puisi

Membuat buku antologi puisi bisa menjadi salah satu jalan dalam mempererat hubungan guru dan murid di sekolah. Hal ini dipahami dan menjadi dasar keluarga besar MA Raudlotul Ulum kabupaten Sukabumi yang pada tahun ini memasuki tahun ketiga dalam membuat budaya literasi menyusun buku antologi puisi kolaborasi guru dan murid.

Program penyusunan buku antologi puisi ini diinisiasi oleh guru Bahasa Indonesia bekerja sama dengan beberapa guru lain dan juga kepala sekolah yang memberikan dukungan sepenuhnya dalam penyusunan buku antologi puisi ini. Butuh waktu tidak sebentar memang untuk menghasilkan karya kolaborasi ini, tapi dengan kesungguhan semua kontributor buku pada akhirnya terkumpulah semua karya puisi murid dan guru-guru ini dan dijadikan draft dengan judul Antologi Puisi Kita Bertemu Lagi.

Apa itu Antologi Puisi?

Antologi puisi dapat diartikan sebagai kumpulan karya karya sastra dalam bentuk puisi yang dibukukan dari banyak referensi penulis. Dalam kolaborasi di MA Raudlotul Ulum, banyaknya referensi penulis ini bersumber dari para guru dan juga murid di madrasah. Mereka mengolektif setiap puisi dari masing-masing kepada panitia dan kemudian dibuat draft yang kemudian dikirim ke penerbit untuk dijadikan buku antologi puisi.

Antologi Puisi Kolaborasi Guru dan Murid MA Raudlotul Ulum

Setelah pertama kalinya membuat buku antologi puisi Kepingan Riwayat beberapa tahun lalu, kebiasaan membuat buku antologi berlanjut di tahun-tahun selanjutnya di MA Raudlotul Ulum. Madrasah Aliyah ini berlokasi di Desa Citamiang, Kecamatan Kadudampit, Kabupaten Sukabumi.

Dari proyek pembuatan buku antologi pertamanya, pihak sekolah melakukan evaluasi perbaikan untuk penyusunan lebih baik dalam tahun-tahun berikutnya sehingga menjadi gambaran dalam membuat buku kolaborasi di tahun kedua dan ke tiga ini. Bahkan sokongan dalam penyusunan buku ini juga datang dari pihak ketua yayasan dengan memberikan apresiasi kepada murid dan guru-guru yang terlibat dalam proyek penyusunan buku ini.

Saya ucapkan terima kasih kepada para guru yang menjadi inisiator dibuatnya buku antologi puisi ke-3 di MA Raudlotul Ulum dan kepada semua pihak yang membantu proses penerbitannya

Rasa syukur juga diungkapkan oleh Guru Bahasa Indonesia yang biasa disapa Ibu Lilik oleh anak-anak di madrasah. Ia telah meneruskan estafet penyusunan buku antologi puisi di MA Raudlotul Ulum semenjak tahun kedua dan berlanjut ketiga di tahun 2024 ini.

Alhamdulillah, jilid ke-2 dan ke-3 bisa ikut andil mengumpulkan karya siswa siswi MA Raudlotul Ulum yang ternyata awal peran mereka sebagai penulis karya-karya puisinya itu sangat keren. Dan dengan karya luar biasa teman-teman MA Raudlotul Ulum ini, saya bisa menjadi termasuk guru yang dinobatkan menjadi guru termotivasi setelah Bapak Yonal Regen dan Bapak Hamdan Najarudin yang karyanya sudah lebih dulu keren. Sering juga muncul rasa syukur, bersyukur dan bersyukur bisa di pertemukan dengan orang-orang hebat di MA Raudlotul Ulum ini

Data Buku Antologi Puisi

buku antologi puisi

Judul Buku : Kita Bertemu Lagi Setelah Gubahan Kenangan Indah
Penulis: Lilik Rahman dan Siswa kelas XII MA Raudlotul Ulum
Editor: Yonal Regen
Penata Isi: Indah
Perancang sampul: Nita
Penerbit: Haura Publishing
Catakan Pertama: Juni 2024
ISBN: 62-163-3215-101

3 Contoh Puisi dalam Antologi Kita Bertemu Lagi

Sebelum para siswa mengumpulkan karya puisi terbaik mereka, sebelumnya guru Bahasa Indonesia memberikan bimbingan tentang seluk beluk dunia puisi sampai akhirnya mereka diberi tugas membuat puisi dengan tema bebas sesuai dengan apa yang mereka rasakan. Karena diberi kebebasan dalam temanya inilah akhirnya guru yang menjadi panitia dalam penyusunan buku ini menerima puisi dengan warna beragam ala-ala rasa remaja.

Puisi mereka begitu polos, lugu, dan jujur dengan apa yang mereka rasa yang kemudian ditumpahkan dalam alunan diksi yang indah dalam bait-bait puisi. Sungguh beruntung tahun ini masuk dalam tim guru panitia dan diberi amanah untuk menjadi editor sehingga bisa menjadi pembaca puisi pertama dari karya hebat anak-anak MA Raudlotul Ulum ini.

Berikut beberapa potongan puisi dari guru dan siswa dalam antologi puisi MA Raudlotul Ulum

1. Puisi tentang Orang Tua

Banyak sekali yang membuat puisi tentang orang tua dengan curahan hati yang beragam. Ada yang rindu dengan orang tua yang sudah meninggal, ada yang mengungkapkan rasa sayang, dan ada juga ternyata yang mengekspresikan kekecewaan dan kemarahan.

salah satu puisi tentang orang tua dibuat oleh Guru Bahasa Indonesia, Ibu Lilik dengan judul Mutiara yang Hilang. Berikut potongan dalam bait puisinya

Kalian
petunjuk jalan
gelap ku

Mutiara yang hilang dalam
genggaman ayah ibu

Salam alfatihah kami
semoga sampai dan bisa
membuat alam mu terang
benderang

2. Puisi tentang Guru

Selain tema tentang orang tua, guru juga menjadi tema lain yang banyak dibuat oleh para siswa. Salah satu siswa yang membuat puisi tentang guru ini adalah Nendra. Ia adalah siswa kelas akhir  yang juga mempunyai hobi membaca Novel.

Tak akan ada
yang kita tahu tanpa guru
Tak akan ada
yang kita mampu tanpa guru

Kita hanya debu yang terbang
tak terarah
tersapu angin
tak tentu arah
tanpa guru 

3. Puisi tentang Persahabatan

Judul puisi Kita Bertemu Lagi diambil dari puisi salah satu siswa yang bernama Neng Evi. Ia membuat puisi dengan tema persahabatan.

Di balik jendela
kelas yang sunyi
Kita saling berpelukan
untuk terakhir kalinya

Tawa dan tangis tidak tertahan
saat itu
Perpisahan sudah menarik paksa
hingga tak ada cara
menahannya

Yuk Berkolaborasi Menyusun Antologi Puisi

Banyak cara yang bisa kita lakukan untuk membuat hubungan guru dan murid menjadi lebih solid dan lebih dekat. Salah satu caranya dengan membuat proyek kolaborasi bersama-sama seperti membuat antologi puisi di MA Raudlotul Ulum Kabupaten Sukabumi. 

Semua sekolah atau madrasah bisa mengadaptasi hal serupa dari contoh antologi puisi karya murid dan guru MA Raudlotul Ulum dengan langkah-langkah membuat kepanitiaan, sosialisasi proyek antologi puisi kepada para guru dan murid, penugasan membuat puisi, pengumpulan karya, dan proses penerbitan. Semua dilaksanakan dengan terkoordinir dan terstruktur sampai akhirnya bisa hadir buku karya bersama dalam bentuk antologi puisi.

Related Posts

Posting Komentar