Di media sosial sedang ramai perbincangan tentang kenaikan gaji guru yang diumumkan oleh Presiden Prabowo Subianto ketika memperingati Hari Guru Nasional 2024 beberapa waktu lalu. Yang menjadi perbincangan adalah ternyata kenaikan gaji guru ini tidak berlaku untuk semua guru, hanya guru ASN, PPPK, dan guru penerima tunjangan yang akan menerima kenaikan ini.
Lalu bagaimana dengan nasib guru honorer swasta Depag (Departemen Agama) yang belum masuk kategori di atas? Kalau melihat peraturannya memang belum termasuk yang akan menerima kenaikan gaji sehingga nominal honorariumnya masih tergantung pada sekolah atau yayasan tempatnya mengajar. Tapi jelas ini bukan akhir dari segalanya. Masih banyak celah untuk mendapatkan kenaikan dari sisi finansial dengan mengikuti beberapa program pemerintah untuk para guru honorer.
Apa saja program atau kegiatan yang bisa dilakukan agar nasib buru honorer swasta depag dapat meningkat? Mari kita bahas di sini satu persatu.
Yuk Perbaiki Nasib Guru Honorer Swasta Depag
Kita tahu bahwa pendidikan di Indonesia berada dalam dua kementerian yang berbeda. Sekolah secara umum ada di bawah Kementerian Pendidikan dan madrasah yang notabene sebagai sekolah agama berada di Kementerian Agama atau dikenal juga oleh masyarakat dengan sebutan Depag, singkatan dari Departemen Agama.
Kementerian Agama membawahi 2 jenis madrasah, yaitu madrasah negeri dan juga madrasah swasta. Untuk guru-guru honorer yang mengabdi di madrasah negeri saat ini berkesempatan untuk diangkat menjadi pegawai dengan status PPPK atau Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja, lain lagi dengan nasib guru honorer swasta depag, mereka belum bisa mengikuti program PPPK ini karena belum ada peraturan yang memihaknya sehingga pendapatan mereka masih tergantung pada perhitungan gaji guru honorer di sekolah masing-masing.
Sampai saat ini pemerintah masih berfokus pada pengangkatan PPPK bagi para guru non-ASN yang mengabdi di sekolah atau madrasah yang berstatus negeri, sedangkan bagi guru di sekolah atau madrasah swasta belum ada regulasinya.
Tidak bisa mengikuti PPPK bukan berarti tidak ada kesempatan lain yang bisa dilakukan untuk memperbaiki nasib guru honorer swasta di Departemen Agama. Ada beberapa program lain yang bisa dicoba oleh para guru untuk memperbaiki kondisi finansial yang selama ini memang banyak yang dalam kondisi tak baik-baik saja.
Berikut beberapa program yang bisa diikuti oleh guru honorer yang mengabdi di madrasah swasta di bawah Kementerian Agama
1. Daftar Program Sertifikasi
Salah satu program yang bisa diikuti oleh para pengajar honorer di madrasah swasta di bawah Kemenag adalah dengan mendaftar dalam program sertifikasi. Sertifikasi ini adalah program dari pemerintah untuk memperbaiki pendidikan di Indonesia dengan memberikan pendidikan kepada guru dan mengeluarkan sertifikat bagi guru yang lulus dalam program ini.
Guru yang telah mendapat sertifikat pendidik dalam program sertifikasi dianggap telah memenuhi kelayakan sebagai guru profesional dan baginya berhak mendapatkan tunjangan bulanan dari pemerintah. Besaran tunjangan sertifikasi berbeda-beda tergantung pada masa pengabdian masing-masing pengajar.
Untuk dapat mendaftar dalam program sertifikasi ini pastikan bahwa data guru sudah masuk dalam akun Simpatika dan EMIS di madrasah masing-masing, karena pengumuman adanya program pendaftaran sertifikasi ini adanya di akun Simpatika atau EMIS. Untuk hal ini rajin-rajinlah berkomunikasi dengan operator sekolah untuk mematikan bahwa data kita aman di akun madrasah tersebut.
Untuk syarat-syarat mengikuti program sertifikasi ini sepertinya berbeda setiap tahunnya. Program pendidikannya saat ini banyak yang online, kalau saya sendiri yang mengikuti program sertifikasi pada 2019 diharuskan secara offline mengikuti regulasi pada tahun itu. Untuk detail persyaratannya bisa langsung dilihat di akun Simpatika atau EMIS masing-masing.
Oh iya, program sertifikasi ini bisa diikuti oleh seluruh guru sampai batas usia 58 tahun.
2. Daftar CPNS
Kesempatan lain yang bisa dilakukan oleh guru honorer di madrasah swasta Kementerian Agama adalah mendaftar CPNS, bila ada. Kesempatan ini memang tidak selalu ada, tapi layak dicoba jika dibuka oleh pemerintah.
Saat ini pendaftaran untuk menjadi PNS atau ASN dianggap lebih fair karena banyak menggunakan sistem online yang berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya yang dianggap sebagai program formalitas, karena banyaknya kecurangan dalam prosesnya. Tapi apapun itu program ini layak dicoba untuk teman-teman pengajar yang secara usia masih dapat mengikutinya, yaitu di bawah 35 tahun.
Untuk yang berminat mengikuti tes CPNS atau CASN ini jangan lupa untuk mempersiapkan diri secara matang untuk bisa lolos ujian CPNS, salah satunya bisa dengan mempelajari soal-soal ujian CPNS, baik secara mandiri maupun ikut bimbingan khusus di beberapa platform yang menyediakan seperti di Skill Academy by Ruangguru misalnya.
Sebenarnya masih banyak kesempatan yang bisa para guru honorer lakukan di luar program pemerintah seperti sertifikasi atau pembukaan CPNS, yaitu dengan melakukan usaha sampingan yang cocok dengan guru di luar jam mengajar.
Menjadi seorang Blogger atau Narablog adalah salah satu alternatif yang bagus. Banyak manfaat secara keilmuan dan juga finansial dengan menjadi guru plus penulis dengan menggunakan media blog ini.
Secara keilmuan, guru bisa menuliskan tema-tema pendidikan di blognya yang dapat menjadi bahan bacaan para murid. Mereka jadinya tidak akan terfokus terus ke buku teks saja, sesekali ada penyegaran dengan membaca tulisan gurunya sendiri via blog.
Dari sisi finansial, blog yang sudah tertata dengan baik dan mempunyai banyak pembaca berkesempatan besar untuk mendapatkan penghasilann dari banyak arah seperti pemasangan iklan (adsense), kerja sama content placement (CP) dengan banyak brand, guest post, dan masih banyak lagi yang lainnya.
Intinya sebagai guru honorer memang harus kreatif jika ingin memperbaiki diri dari sisi finansial. Keluarkan segala potensi yang dimiliki dan maksimalkan untuk dapat menjadi ladang penghasilan pundi-pundi cuan.
Memang idealnya pemerintah memperhatikan semua guru tanpa terkecuali, tapi memang regulasi yang ada pada faktanya belum sempurna sehingga masih banyak guru honorer swasta di Kementerian Agama yang gaji per bulannya masing sangat mengenaskan, tapi sekali lagi fakta seperti itu bukan untuk terus dikeluhkan saja, karena memang kita tidak bisa sepenuhnya tergantung dan berharap pada pemerintah saja.
Mudah-mudahan teman-teman guru honorer di setiap madrasah tetap semangat untuk mengabdikan diri dalam mencerdaskan anak bangsa dan semoga pemerintah juga semakin serius untuk memperbaiki nasib guru honorer swasta Depag ini menjadi lebih baik.
Posting Komentar
Posting Komentar