Assalamualaikum Warohmatulaahi Wabarokatuh
Terima kasih teman-teman sudah berkunjung ke blog the regen|Just a Journey, blog yang berisi tulisan-tulisan sederhana yang diambil dari pengalaman kehidupan sehari-hari. Semoga blog ini memberikan kemanfaatan bagi setiap pengunjungnya.
Di laman khusus ini, perkenankan saya memperkenalkan diri lebih dalam, tentang pekerjaan sebagai guru, juga sebagai ayah yang diamanahi tiga orang putra-putri yang sedang tumbuh kembang dengan pesatnya. so, let's check these out.
Me, My Personal
Lahir di Sukabumi sebagai anak ketiga dari empat bersaudara, orang sunda mengistilahkannya dengan pangais bungsu atau bungsu yang tak jadi. ada keunikan di keluarga kami, semuanya kakak beradik diberi nama dengan awalan yang sama, yaitu -yo, dimulai dengan kakak pertama Yono, kemudian satu-satunya kakak tercantik Yosi, me as the third one Yonal, dan si bungsu Yogi.
Syahdan, nama Yonal Regen terinspirasi dari salah satu mantan Presiden Amerika Serikat, Ronald Reagen, tetapi demi kekompakan keluarga, akhirnya nama Ronald menyesuaikan dengan diganti awalan -yo menjadi Yonal. Kata Reagen pun menyesuaikan dengan kearifan pengucapan orang Indonesia agar mudah diucapkan dan dituliskan sehingga menjadi Regen. Akhirnya, mufakatlah keluarga untuk memberi nama anak ketiga keluarga -yo itu dengan nama Yonal Regen.
Tinggal di tanah Sunda dengan nama yang tidak Sunda sama sekali menjadi beban tersendiri. Sering menjadi bahan candaan bahkan berujung perundungan semenjak di bangku sekolah dasar. Kadang merasa nama ini terlalu berat. Namun hikmah besar terkandung didalamnya, orang bilang nama itu adalah doa, nama Yonal Regen yang kebarat-baratan itu membuat keunikan tersendiri. seakan harus bertanggung jawab dengan nama tersebut, entah kenapa semenjak kecil suka dengan bahasa orang barat, alias Bahasa Inggris. Dari rasa suka inilah yang akhirnya membawa pada sebuah takdir yang dijalani sampai saat ini, yaitu menjadi guru Bahasa Inggris.
Bahasa Inggris dengan nama guru pengampu Yonal Regen. Hmm... cocok kan? 😎.
Then, saat ini Allah mengamanahi sebuah keluarga untuk dipimpin dan dibina, dengan tiga orang anak -2 putra, 1 putri- menjadikan hidup ini serasa sudah lengkap dengan segala titipan kenikmatan yang Allah berikan.
Mempunyai anak-anak dengan rentang kelahiran tidak jauh (rata-rata jeda tiga tahun kelahiran), membuat tugas keluarga harus benar-benar dilaksanakan dengan kerja sama yang apik dengan sang istri tercinta. Walaupun kita berada dalam budaya patriarki yang kuat, namun ego kelaki-lakian itu harus diredam menjadi pemahaman equality gender demi keberlangsungan sebuah keluarga.
Perjalanan sebagai seorang guru dan menjadi ayah untuk tiga jagoan yang terdokumentasikan dalam konten blog ini sebagian telah dikumpulkan dan dibukukan dalam Narasi Ayah Guru.
Activity for Humanity
Selain kegiatan sehari-hari mengajar dan juga menjadi sosok seorang ayah di dalam keluarga, kegiatan lainnya adalah menjalankan sebuah lembaga filantropi atau kemanusiaan yang bernama Rumah Ziswah.
Rumah Ziswah adalah lembaga yang berkonsentrasi untuk membantu memberikan beasiswa pendidikan bagi anak-anak sekolah yang rentan putus di tengah perjalanan pendidikannya. Lembaga ini dibentuk atas kegundahan melihat tingginya angka mutasi keluar atau putus sekolah di madrasah yang selama ini menjadi tempat mengabdikan ilmu.
Seperti kata penulis Helvy Tiana Rosa, bahwa kebahagiaan itu bisa tercipta ketika ada binar kita dalam raut orang lain. Ya, inilah salah satu kebahagiaan hidup yang sejatinya harus selalu disyukuri, melihat anak-anak didik tumbuh kembang di dunia pendidikan, mulai dari menerimanya masuk pendaftaran sampai mengantarkannya ke gerbang kelulusan. Sungguh kalau bukan karena pertolongan Allah, kebahagiaan melihat mereka tetap bersemangat menapaki setiap mimpi dan cita-cita mereka adalah sebuah anugerah yang luar biasa.
How About This Blog?
Tahun 2008, ketika Ibu kota menjadi perantauan, rasanya banyak sekali cerita yang harus disimpan. Maka, di sela-sela rutinitas kesibukan, blog menjadi tempat pelarian. Rasanya lega ketika setiap rasa dapat dicurahkan dalam tulisan, terlebih sebagai orang yang mengadu nasib di perantauan.
Dulu, ketika hobi menonton film-film bioskop
dengan segala genrenya, kadang membawa kesan bervariasi setelah keluar dari
ruang teater, lagi-lagi blog menjadi tempat menumpah ruahkan segala rasa itu.
Senang, sedih, kesal, bahkan marah, semuanya terdokumentasikan.
Awal-awal terjun di dunia blogging tujuannya hanya satu, menulis saja. Menulis untuk diri sendiri, tak peduli
bagaimanapun. Namun setelah mengetahui bahwa tulisan blog beberapa kali dilihat
dan dibaca orang lain, maka beberapa tulisan bersifat pribadi yang takutnya
dianggap negatif oleh orang lain, akhirnya diputuskan untuk dihapus.
Tahun berlalu, dan Jakarta
akhirnya hanya jadi kenangan. Sejurus kemudian blog pun terlupakan, berganti
kegiatan baru, mengajar di kota kelahiran. Lama sekali blog tak aktif, tak
pernah lagi dikunjungi, apalagi ditambah tulisan-tulisan baru. Sampai akhirnya, banyak situasi yang
menyadarkan, bahwa menjadi guru pun banyak sekali cerita-cerita yang bisa
didokumentasikan. Maka blog kembali dilirik dengan semangat pada pertengahan
tahun 2000.
The Regen | Just a Journey
Blog ini diberi nama the regen|just a journey. the regen sendiri diambil dari nama pemilik blog, Yonal Regen. Pemilihan nama belakang yang dijadikan nama blog berisi sebuah harapan blog ini akan mudah diingat dan dikenali. Tapi, mudah-mudahan tidak ada yang mengira kalau blog ini ada kaitannya dengan mantan presiden Amerika Serikat, Ronald Reagen. Karena memang tak ada kaitannya, sama sekali.
Tagline just a journey mengindikasikan bahwa blog ini berisi tulisan-tulisan atas perjalanan hidup penulisnya, seraya berharap bahwa di setiap tulisan yang tersimpan datanya dalam blog ini bisa menjadi jejak hidup yang dapat memberi kemanfaatan bagi setiap penikmat bacaan blog ini.
Minimalis Favicon
Sejurus dengan header, logo atau favicon blog juga di desain minimalis dengan latar hijau mint tosca. pemberian warna ini bertujuan agar memberi kesan menenangkan, juga disertai doa, warna ini akan berbanding lurus dengan konten yang tersaji, yang semoga juga dapat menjadi konten yang menenangkan, bukan sebaliknya, provokatif. Kemudian center favicon diberi lambang huruf R sebagai inisial dari header The Regen. Pemberian huruf R ini bertujuan agar logo mudah dikenali oleh para pembaca blog.
Masyaallah....keren
BalasHapusPaling lucu liat foto si kecil yang sedang menertawakan kakaknya. Gumush...
Barakallah
Pak 3 anaknya ikutan pakai Yo nggak? Hehe btw dimanakah putranya pak yonal yg satu lagj xDD
BalasHapusOrang tuanya sampai punya inspirasi dari presiden Amerika hehe, emang unik sih namanya pertama kali denger juga asing, nyatanya emang dari negaara asing
Sudah terbit buku solo berapa pak? Wah pengen ketularan juga hehe
anak saya ga pakai yo. itu anak pertama ga ikutan di foto, coz dia yang bagian moto :)
HapusAlhamdulillah, ayo kak Rahma nyusun buat buku solonya
Jadi tau arti nama pak Yonal, saya kira dr bahasa Jerman lho, regen artinya hujan
BalasHapusJadi emang asli Yonal Regen ya Pak. Awalnya kok aneh ternyata begitulah sejarahnya.
BalasHapusSalam hormat Pak. Guru
Jadi tahu asal-muasal nama Pak Yonal. Barakallah untuk semua aktivitasnya, Pak.
BalasHapusGuru bahasa yang out of the box langka karena terus mau berkembang... Itu yang kerenn dari akang
BalasHapusPas banget ya bapak guru, nama diambil dari mantan presiden amerika terlahir menjadi seorang guru bahasa inggris hehehe semangat menulis ayah guru
BalasHapusTadi pas baca di bagian nama saudara yang berawal -yo semua, spontan nebak ada yang bernama Yoyo. Eh ternyata ga ada. wkwkwk.
BalasHapusAsik baca kalimat per kalimatnya, mengalir dan luwes. Ditunggu postingan2 berikutnya, Pak Yonal!
Keren banget sih pak. Awalnya emang mikir, unik banget sih namanya. Apa ini beneran ato nama pena? Eh terwjawab sudah. Keren ih buku solonya. Semoga bisa menyusul menyusun buku solo haha.
BalasHapusSemoga sekeluarga sehat selalu pak guru..
Aamiin, terima kasih kak lintang
Hapusditunggu ya buku solonya